Chapter 17 - Menikah karena Ancaman - NovelsTime

Menikah karena Ancaman

Chapter 17

Author: Anita Rachman
updatedAt: 2025-05-01

Okeh sudah selesai,

    Zira menunjukkan hasil rancangan nya kepada gadis cilik ini

    ini dia apa kamu suka ?

    suka aku Suka, Tante

    zira memegang rambut si kecil Naura sambil berjalan mendekati sofa,

    baiklah sayang semua nya sudah selesai, jika gaunnya sudah selesai nanti Tante akan mengabari papa kamu,

    Tante mau kah kamu datang ke pesta ulang tahun ku, rengek Naura

    kapan ulang tahun nya?

    sabtu depan , jawab fiko

    baiklah Tante akan usahakan datang,

    mari kita pulang sayang , rayu fiko kepada Naura

    aku mau bermain dulu papa, aku bosan di rumah terus, rengek Naura

    baiklah kita akan pergi ke taman bermain, ajak fiko

    tapi aku mau Tante itu ikut , Naura menunjukkan ke arah Zira

    Zira kaget dengan ekspresi si kecil Naura

    kamu tidak boleh seperti itu sayang, Tante Zira lagi sibuk, rayu fiko

    Naura menangis mendengar ucapan papanya

    Baiklah Tante akan ikut dengan kamu, Tante hari ini gak sibuk kok, rayu Zira.

    mendengar ucapan Zira , Naura lompat lompat menunjukkan ekspresi kalo dia sangat senang

    Yeye yey yeye, aku senangTante ikut, rengek nya

    kenapa fiko dan Naura tidak pernah menyinggung tentang mama nya, apa yang terjadi, batin Zira, Zira tidak berani untuk menanyakan hal itu

    mereka bertiga keluar dari butik menuju mobil fiko, fiko duduk di belakang setir, Naura dan Zira duduk di kursi belakang.

    di dalam mobil

    Tante , apa Tante punya anak?

    belum , jawab santai Zira sambil mengelus rambut Naura

    kenapa Tante belum punya anak ?

    karena Tante belum menikah,

    kenapa Tante belum menikah, tanya nya lagi

    karena Tante belum menemukan seorang pangeran

    kami gemes banget sih , Zira gemas dengan pertanyaan Naura , dia memegang hidung Naura,

    fiko memperhatikan mereka berdua dari kaca mobil , ketika fiko memperhatikan mereka mata fiko dan Zira beradu saling pandang, Zira langsung mengalihkan pandangan nya ke kaca mobil, menghindari tatapan dari fiko.

    sayang mama kamu nunggu di sana kan?

    zira memberanikan diri untuk bertanya karena dia tidak mau terjadi salah paham jika istri nya mengetahui ada perempuan lain di dalam mobil nya fiko

    mama sudah di surga Tante, jawab nya polos

    deg jantung Zira berdebar, Zira mencium kening Naura,

    maaf kan Tante sayang, ada bulir air mata yang menetes dari matanya,

    fiko memperhatikan sikap Zira kepada anaknya,

    mama nya meninggal sejak Naura umur satu tahun, fiko menjelaskan kepada Zira

    Zira sedih mendengar keadaan Naura, di matanya Naura seperti dia kecil tapi bedanya dia masih mempunyai seorang papa

    percakapan mereka berakhir karena mereka sudah sampai di tempat taman bermain

    zira memegang tangan kiri Naura sedangkan fiko memegang tangan kanan Naura merek seperti sebuah keluarga kecil.

    Naura tertawa riang , fiko sangat senang melihat ekspresi Naura, diam - diam fiko melirik Zira,

    waktu sudah menunjukkan jam 6 sore mereka keluar dari taman bermain dan pergi ke tempat makan, mereka makan dengan sangat lahap dan sesekali mereka saling tertawa, fiko sangat menikmati momen seperti ini.

    Setelah makan mereka pergi menuju tempat parkir , mereka memasuki mobil , mobil berjalan dengan kecepatan sedang,

    Tante aku senang sekali hari ini, aku ingin selalu seperti ini,

    iya sayang , Zira mengelus rambut Naura

    mobil fiko sudah berhenti di depan apartemen Zira, fiko mengantarkan Zira terlebih dahulu karena arah rumah mereka berbeda,

    Sebelum turun dari mobil Zira mengecup kening Naura,

    bye sayang ,

    tante apakah kita akan bertemu lagi, tanya Naura

    pasti sayang ,kan Tante mau datang ke ultah kamu, Zira membuka pintu mobil dan berjalan keluar,

    sebelum Zira pergi

    aku mengucapkan banyak terimakasih atas waktu mu dan perhatian mu kepada naura,

    tidak perlu berterima kasih, aku senang dengan anak anak, apalagi anak secantik Naura, jawab Zira

    fiko mengulurkan tangan nya dan bersalam dengan Zira, lama fiko memegang tangan Zira Zira merasa kikuk,

    eh baiklah aku masuk dulu, bye Naura , Zira melambaikan tangan nya ke arah naura.

    " hello readers ini adalah novel pertama author mohon maaf jika ada typo atau pun kesalahan lainnya, like episode favorit kalian dan terimakasih atas dukungan nya "

Novel