Chapter 18 - Menikah karena Ancaman - NovelsTime

Menikah karena Ancaman

Chapter 18

Author: Anita Rachman
updatedAt: 2025-06-18

Di dalam apartemen Zira

    Zira Membersih kan diri nya, seperti biasa rutinitas nya untuk menghubungi sahabatnya.

    ya halo, jawab Novi

    mana Kiki ? tanya zira

    itu Kiki lagi main dengan papa nya

    apa aja kegiatan kamu hari ini? tanya Novi.

    biasa lah, eh eh, Zira membulat kan matanya

    aku tadi ketemu dengan seorang pangeran,

    Zira mendongak kan kepalanya sambil memegang kedua pipinya, ada rasa kagum .

    ha apa , apa aku gak salah dengar? apa sekarang kamu telah jatuh cinta ? selidik Novi

    Cih , cepat banget jatuh cinta, aku itu hanya mengagumi kegantengan nya walaupun sebelas dua belas sama yang di sana, jawab nya polos

    sebelas dua belas, berarti kamu ada menyukai dua pangeran ya,? tanya nya lagi

    Siapa yang menyukai dua pangeran, aku cuma mengagumi ketampanan mereka berdua yaitu sebelas dua belas, tapi ada perbedaan nya

    apa perbedaan nya? tanya Novi penasaran

    kalo yang satu tampan berwibawa cuma itu dingin banget sama wanita, mungkin waktu bayi dia gak di beri ASI sama mama nya tapi di beri es batu makanya dingin , wkwkw Zira ketawa sendiri sambil guling - guling di kasur.

    Novi masih mendengar kan, tidak ada ekspresi tertawa sedikit pun

    terus yang satu lagi

    yang satu lagi ganteng baik ramah, tapi sudah punya anak, jawab nya polos

    apa ,Novi berteriak

    Gak usah teriak lagi, aku gak budeg , jawab Zira sambil mengelus kuping nya

    Terus kamu suka yang mana?

    eh aku itu perempuan gak mungkin lah aku suka duluan, gengsi dong,

    eh makan tuh gengsi , jawab Novi

    aku kasih gambaran ya, mau dengar atau tidak terserah kamu, kalo yang satu ganteng tapi dingin , ibaratkan es batu lama - lama pasti bisa mencair, dan kalo yang satu lagi sudah punya anak, apa kamu mau jadi ibu tiri , huh

    aku kan hanya berandai - andai saja, siapa yang menyukai mereka berdua , aku cuma mengagumi saja, ah sudah lah , bye bye salam sayang buat Kiki, muaah.

    dasar kebiasaan jelek pasti mengalihkan pembicaraan , ya udah tidur yang indah mimpikan dua pangeran mu, jawab Novi

    Sambungan telepon terputus, Zira hanya memikirkan omongan nya dengan Novi, Lama lama dia terlelap sudah masuk ke dalam alam mimpinya.

    Keesokan pagi nya, Zira bangun seperti biasa, dia harus berangkat pagi karena baju Keluarga Raharsya sudah selesai dan hari ini adalah jadwal fitting baju .

    Zira menghubungi telepon butik nya,

    Hubungi Keluarga Raharsya hari ini kita ada jadwal fitting baju, Zira memerintahkan seseorang di sana

    telepon terputus Zira melangkah kan kakinya keluar apartemen menuju butik.

    Keaadaan butik tidak terlalu rame karena masih jam 9 pagi.

    Zira berjalan menyusuri lantai menuju ruangan nya di lantai 3, di dalam ruangan nya sudah ada beberapa karyawan yang sedang mempersiapkan semua nya.

    pagi mbak, sapa karyawan yang berada di dalam ruangan nya

    pagi, sudah menghubungi keluarga Raharsya? tanya nya

    sudah mbak, katanya satu jam lagi mereka datang, jawab Lina

    baiklah kalian bisa keluar dulu, karena masih satu jam lagi mereka datang, kalian bisa membantu karyawan di luar, perintah Zira

    Karyawan keluar semua, Zira berada Sendiri di dalam ruangan nya, sambil memperhatikan hasil rancangan nya, hasil rancangan nya di pakai kan pada patung Maneken, sehingga sudah bisa terlihat dengan jelas bentuk dari rancangan nya.

    " hello readers ini adalah novel pertama author mohon maaf jika ada typo atau pun kesalahan lainnya, like episode favorit kalian, terimakasih atas dukungan nya "

Novel