Chapter 35 - Menikah karena Ancaman - NovelsTime

Menikah karena Ancaman

Chapter 35

Author: Anita Rachman
updatedAt: 2025-05-02

" Hemm iya besok adalah wedding anniversary Tante dan om " , Nyonya Amel menjawab santai .

    " Tante apa aku tidak di undang " , Sisil memegang tangan Nyonya Amel , menunjukkan muka sedih .

    " Tentu saja kamu Tante undang " , nyonya amel pergi meninggalkan Sisil tidak beberapa saat datang dengan membawa sesuatu .

    " ini undangan untuk kamu , acara nya di adakan besok malam jam 7 , pastikan kamu datang tepat waktu dan jangan terlambat " .

    " owh tentu saya akan datang Tante , saya akan datang tepat waktu saya akan ...... "

    Belum sempat Sisil melanjutkan ucapannya ,

    " Sisil Tante sangat sibuk , Tante harap kamu mengerti " ,

    " Baik Tante , aku juga sudah mau pergi kok , bye Tante " , Sisil keluar meninggalkan mansion .

    Sisil mengendarai mobil nya menuju butik langganan nya .

    " Tante Amel masih baik dengan ku , aku masih punya kesempatan untuk merebut ziko kembali , ini merupakan awal yang baik , Ziko Sebentar lagi kamu menjadi milik ku " , hahaha , Sisil tertawa riang .

    Di mansion

    "Sayang mengapa wanita itu kamu izinkan masuk " , tanya tuan besar .

    " Owh dia mama undang ke acara kita besok " , Nyonya Amel menjawab dengan santai.

    " Apa !!! apa papa gak salah dengar " , selidik tuan besar .

    " Papa tenang saja , mama tau harus bertindak seperti apa " , sambil memegang tangan suami nya .

    Di kantor

    Asisten Kevin duduk di ruangan nya , dia menghubungi Bagian HRD .

    " Saya mau kamu datang ke ruangan saya " , perintah Kevin .

    Tok tok tok

    Pintu ruangan asisten Kevin di ketuk .

    " Masuk " ,

    Perempuan itu berdiri di depan asisten Kevin , perempuan itu bernama ibu Mery , dia adalah Kepala di bagian HRD , umur nya sudah tidak muda lagi , kira - kira 40 tahun .

    Walaupun dia sudah sebagai kepala tetapi jika berhadapan dengan asisten Kevin nyalinya menciut , karena asisten Kevin merupakan orang kepercayaan Presiden direktur , asisten Kevin bersikap dingin seperti bos nya tidak banyak bicara , setiap tindakan nya terukur , terarah secara sistematis .

    Jika seseorang yang di panggil ke ruangan asisten Kevin pasti karena telah melakukan kesalahan .

    " Maaf pak , bapak memanggil saya " , ibu Mery memulai percakapan nya .

    Asisten Kevin masih menatap laptop nya tanpa melihat ataupun melirik ibu Mery .

    Ibu Mery masih berdiri di tempat yang sama tanpa di persilahkan duduk oleh asisten Kevin .

    " Hemm ya , saya memanggil mu , apakah kamu penanggung jawab di bagian HRD " , tanya Kevin sambil terus menatap laptop nya .

    " iya pak saya penanggung jawab nya ,

    ibu Mery berkata dengan sedikit terbata - bata , jantung nya berdebar kencang , dia berusaha mengingat kesalahan apa yang telah di buat dia ataupun anak buahnya .

    " Resepsionis masih termasuk bagian dari HRD kan " , tanya Kevin sambil menatap ibu Mery dengan tatapan tajam .

    " iya pak , resepsionis masih termasuk dalam bagian departemen saya " , jawab Bu Mery dengan jantung yang sudah tidak karuan .

    " Apa tugas resepsionis " , tanya Kevin santai .

    " Resepsionis bertugas menerima tamu , menerima atau menyambut kedatangan tamu - tamu perusahaan , mencatat dalam log book telepon masuk dan keluar " , jawab ibu Mery dengan gugup .

    " Hemm bagaimana sikap seseorang resepsionis " , ? tanya Kevin .

    " Mereka harus ramah kepada setiap tamu pak " , ibu Mery masih memutar otak nya untuk mengetahui apa maksud dari semua pertanyaan asisten Kevin .

    " Baik baik baik " , Kevin memainkan pena di jari nya.

    " Ada berapa jumlah resepsionis " ? tanya Kevin .

    " Ada tiga pak " , jawab nya gugup .

    " baik , pecat semua nya hari ini juga " , bentak Kevin .

    " hello readers maaf jika ada typo ini adalah novel pertama author , like episode favorit kalian ya dan komen sebanyak mungkin , terimakasih "

Novel