Chapter 46 - Menikah karena Ancaman - NovelsTime

Menikah karena Ancaman

Chapter 46

Author: Anita Rachman
updatedAt: 2025-05-01

Jantung Zira berdiri kencang seperti pacuan kuda .

    aduh ganteng juga kamu ubi kayu , bibir mu yang seksi badan mu yang atletis , dan mata laser mu , duh duh , aih kenapa pula aku memikirkan mu ubi kayu , batin Zira .

    Sama juga dengan Zira , jantung ziko berdetak kencang seperti pacuan kuda yang lagi konser .

    Kamu manis juga , mata mu yang indah bibir mu yang mungil , hidung mu yang kecil dan tubuh mu yang harum , batin ziko .

    Mereka diam dan saling pandang beberapa saat . Sampai mereka tersadar dan melepaskan pegangan satu sama lain .

    " Kenapa kamu melihat ku seperti itu , apa kamu mengagumi ku ", goda ziko .

    " iya aku mengagumi mu kamu ganteng juga tapi sayang ", Zira menggantung ucapannya .

    " Tapi apa " , ziko penasaran .

    " Ada taik mata di mata mu ", ucap Zira spontan .

    " hahahaha , taik mata ", Kevin tertawa masih tetap membelakangi ziko .

    Mendengar ucapan Zira , ziko buru - buru membersihkan mata nya . Belum selesai ziko membersihkan mata nya .

    " tapi bohong , hahahaha ". ucap Zira sambil tertawa .

    Zira den Kevin tertawa terbahak bahak . Melihat dirinya menjadi bahan candaan ziko marah .

    " Diam !!!! , teriak ziko .

    Mereka berdua Kevin dan Zira langsung menutup mulutnya . Kalian berdua sama saja .

    aih ini ubi kayu apa gak pernah bercanda ya apa dulu waktu lahir gak pernah di ajak main atau dari lahir sudah di sodorkan ujian Nasional , batin Zira .

    " Maaf tuan maaf , kamu ganteng loh kalo gak marah ", rayu zira .

    " Aku memang ganteng ", ucap ziko membanggakan dirinya .

    " ya ganteng kalo di lihat pake sedotan ", hahaha Zira kembali lagi tertawa .

    Sedangkan Kevin menahan tawanya takut akan amukan harimau dari ziko .

    " Kamu baru Minta maaf tapi sudah mulai lagi, hah ! ", bentak ziko .

    " Maaf aku janji gak mulai lagi ", Zira merapat kan jari nya dan membulat kan matanya agar Keliatan sedih .

    " Baiklah aku memaafkan mu ", ucap ziko cepat .

    Hore Zira menepuk kedua tangan seperti anak kecil .

    " Tadi katanya kamu mau bicara tuan ? , tanya Zira .

    " Hemmmmm iya ya , Kenapa kamu pake gaun ini ", ziko menunjukkan ke arah gaun yang di pake Zira .

    " Aih kenapa sih kalian semua mempermasalahkan gaun ku , apa kamu mau pake juga , hah ", tanya Zira .

    " cih , aku bertanya kepada mu , apa kamu tidak lihat buaya darat yang melihat terus kepada mu , apa kamu mau menggoda mereka semua ", ucap ziko sedikit berteriak , sambil menunjuk ke arah mereka .

    " Hemm iya lihat ", ucap Zira .

    " Apa kamu tidak kepikiran untuk menutupi nya dengan apa lah itu nama nya ," ucap ziko cepat .

    " owh selendang ," jawab Zira cepat .

    " iya selendang , apa kamu gak punya , " tanya ziko cepat .

    " ada kok , punya nenek ku ", jawab Zira cepat .

    " Kenapa gak kamu pake ", tanya ziko .

    " bau minyak angin ", jawab Zira cepat .

    Sisil memperhatikan mereka dari jauh , dia merasa marah .

    " dasar wanita genit bisa - bisa nya kamu merayu calon suami ku , akan aku tunjukkan kepada mu siapa Sisil " , gerutu Sisil .

    Sisil jalan berlenggak lenggok bak seorang model menuju tempat ziko dan Zira berdiri.

    Zira melihat Sisil yang berjalan menuju tempat nya berdiri .

    " aih si uget uget datang ", guman Zira pelan .

    Ziko mendengar gumaman Zira dan melihat siapakah yang di maksud Zira uget uget .

    " hai sayang " , Sisil memegang tangan ziko .

    " hai nona Zira , kamu seperti nya sudah akrab dengan calon suami ku ", tanya Sisil .

    " wah selamat nona Sisil kalian memang cocok ", ucap Zira sambil memberikan tangannya seperti mau salaman.

    " hello readers like setiap episode ya , komen nya jangan kendor dan vote yang banyak biar author semangat update nya ", terimakasih .

Novel