Chapter 48 - Menikah karena Ancaman - NovelsTime

Menikah karena Ancaman

Chapter 48

Author: Anita Rachman
updatedAt: 2025-05-02

" Nona apa yang anda bisikan ketelinga tuan muda sehingga tuan mau berdansa dengan nona Sisil ", tanya kevin .

    " owh itu gampang saja , aku bilang kalo dia itu homo ", kwkwwkwk Zira tertawa .

    " Nona apakah kamu tidak ingat dengan janji kamu dengan tuan muda ", tanya Kevin masih dengan posisi yang sama yaitu membelakangi Zira .

    " ingat kok , aku ingat , tapi aku kasihan melihat nona Sisil , kenapa sih ubi kayu itu gak bisa lembut dengan seorang cewek , apalagi itu calon istri nya ", ucap Zira .

    " Nona seperti nya anda akan mendapatkan hukuman dari tuan muda ", ucap Kevin .

    " aih yang betul asisten Kevin ", tanya Zira lagi .

    Kevin mengangguk kan kepalanya .

    Beberapa saat kemudian datang seorang lelaki tua dengan perut buncitnya mendekati Zira dan mengajak Zira untuk berdansa .

    " Maukah nona berdansa dengan saya ", tanya si lelaki tua tersebut .

    " aih maaf saya berdansa dengan dia ", Zira langsung menolak dan menarik tangan asisten Kevin .

    " Nona apa yang kamu lakukan ", tanya Kevin karena dia tidak mengerti untuk apa tangan nya di tarik .

    " untuk dansa ", ucap Zira cepat .

    Mereka berdua sudah berdiri di lantai dansa , Kevin melihat ke atas tidak berani menatap Zira , mereka berdua belum berdansa sama sekali .

    " Nona kamu jangan membuat ku dapat masalah ", ucap Kevin masih dengan tatap ke atas .

    " Hey apa kamu tega melihat aku berdansa dengan buaya putih itu , hah ", ucap Zira cepat sambil memonyongkan bibir nya ke arah lelaki tua tadi

    " iya nona , tapi kenapa harus saya " , ucap Kevin .

    " hei kenapa kamu melihat keatas terus ", tanya Zira .

    " aku sakit mata nona , aku tidak mau kamu ketularan ", ucap Kevin cepat .

    Ziko dan Sisil masih berdansa , Sisil mengeluarkan jurusnya , dia membenamkan kepalanya di dada ziko yang bidang .

    " sayang aku senang , kita bisa dekat lagi , aku ingin kita seperti dulu ", ucap Sisil .

    Ziko tidak menghiraukan ucapan Sisil sama sekali dia masih menahan emosi nya untuk tidak merusak pesta orang tua nya.

    kamu beruntung Sisil , dari tadi aku ingin mencampakkan mu , tapi aku tidak mau merusak pesta orang tua ku , batin ziko .

    " asisten Kevin ayo kita berdansa kita di sini bukan mau mengobrol , apa kamu gak lihat semua orang memperhatikan kita , oh ya kamu gak liat kamu kan menatap ke atas ", ucap Zira .

    " lihat sayang apa yang di lakukan perempuan itu dengan asisten Kevin , apa mereka mau berdansa juga ", ucap Sisil .

    Mendengar ucapan Sisil , ziko langsung mengalihkan pandangannya ke arah yang di maksud Sisil .

    Ziko langsung melepas pelukan Sisil dan berjalan ke arah Zira dan Kevin .

    Sisil merasa marah melihat perlakuan ziko kepada nya . Sisil keluar dari lantai dansa berusaha untuk menghindari tatapan dari semua orang yang masih bingung .

    " Zira gara - gara kamu aku di tinggal kan di lantai dansa sendirian ", gerutu Sisil .

    " Hey apa yang kalian lakukan di sini ", tanya ziko .

    Mendengar suara ziko Kevin membuka mata nya dan melihat ke arah ziko sebaliknya dengan Zira , Zira hanya cuek .

    " ngobrol ", ucap Zira cepat .

    Kevin pergi keluar dari lantai dansa tinggal ziko dan Zira yang saling berhadapan - hadapan .

    " Hey asisten Kevin kamu mau kemana ".

    teriak Zira sambil menutup mulutnya karena teriakan nya semua orang melihatnya ke arah nya .

    Kevin tidak menghiraukan teriakan Zira , dia pergi meninggalkan Zira dan ziko .

    duh selamat selamat , nona - nona kamu hampir membuat ku kena hukum pancung dari tuan muda ziko , duh Nona kamu imut banget kamu punya duplikat gak sih , batin Kevin .

    Ziko langsung menarik tangan Zira , ziko memegang pinggang Zira dan menggenggam tangan Zira yang lain .

    " aih kamu mau ngapain ", tanya Zira yang sedikit gugup .

    " letakkan tangan mu di bahu ku ", perintah ziko .

    " gak aku gak mau ", ucap Zira cepat .

    " cepat letakkan tangan mu di bahuku , atau kamu mau aku cium ", bentak ziko .

    " iya iya ", ucap Zira cepat .

    Posisi mereka berdua sangat dekat , tubuh zira nempel ke dada ziko , aroma tubuh maskulin terpancar dari tubuh ziko , sebaliknya aroma wangi dari tubuh zira dan gunung kembar Zira yang menempel di dada ziko membuat ziko susah menelan Saliva nya .

    aih kenapa dengan jantung ku , aduh mata laser mu merontokkan bakteri - bakteri baik dalam diri ku , batin zira .

    Sebaliknya

    Kenapa dia bisa begitu cantik , ingin sekali aku melumat bibir imut mu untuk memastikan mulut mu ada micin nya apa tidak , batin ziko .

    Mereka berdua saling pandang dan diam seribu bahasa .

    Zira berusaha menutupi kegugupannya .

    " Tuan tuan ", ucap Zira.

    " Apa ? jangan kamu bilang ada taik mata lagi di mata ku ", ucap ziko cepat .

    " like episode favorit kalian ya dan komen yang banyak , jangan lupa vote yang banyak biar author semangat update nya ", terimakasih .

Novel