Chapter 49 - Menikah karena Ancaman - NovelsTime

Menikah karena Ancaman

Chapter 49

Author: Anita Rachman
updatedAt: 2025-05-02

" gak kok bukan itu ", ucap Zira gugup .

    " terus apa

    ,"

    " kenapa kamu meninggalkan si uget - uget di lantai dansa , kan kasian ", ucap Zira.

    " kalo kamu kasian kamu aja yang dansa dengan nya ", ucap ziko sedikit berteriak .

    Alunan musik masih terdengar penyanyi menyanyikan lagu mellow , semua yang berada berdansa dengan mengikuti irama musik yang mellow .

    " cih aku kan hanya tanya , cepat banget tensi nya ", gerutu Zira .

    Mereka berdua masih berdansa layaknya sepasang kekasih , Sisil menepikan dirinya menjauh untuk mengindari pemandangan yang merusak mata nya .

    " hey mulut micin seperti nya kamu gak ingat dengan janji mu , siapkan tubuh mu nanti ", bisik ziko ke telinga Zira .

    Zira yang mendengar ucapan ziko mulai panik dan keringat dingin .

    " hey tuan , kamu jangan mikir yang aneh - aneh , aku ingat semua janji ku , aku kasian sama si uget - uget ", ucap Zira membuat wajah yang sedikit sedih .

    " memang nya kenapa ? ", tanya ziko .

    " aih kamu itu masak gak ingat sih , dia hanya mengajak mu berdansa tapi kamu malah membentak nya , apa kamu gak bisa sedikit lembut aja sama perempuan ", ucap Zira sedikit emosi .

    " seperti nya kamu salah profesi ", ucap Zira lagi .

    " sudah - sudah aku gak mau dengar ceramah mu , kalo kamu mau ceramah lebih baik di fodium jangan di depan ku ", ucap ziko tegas .

    " hey kamu belum bilang sama ku apa yang kamu lakukan tadi dengan asisten Kevin di sini ", tanya ziko .

    " owh aku tadi mau nyuci baju sama dia ", ucap Zira cepat .

    " aku serius aku bertanya kepada mu , apa yang kamu lakukan tadi di sini .

    " Hey tuan kalo aku berada di sini pasti lah mau dansa masak aku mau jualan cilok ", ucap Zira cepat .

    " kenapa kamu pilih asisten Kevin ", tanya ziko .

    " owh itu masalah nya ", ucap Zira sambil manggut-manggut .

    " aku mengajak asisten kevin berdansa dengan ku karena tadi ada buaya putih yang mau berdansa dengan ku ", ucap Zira .

    " buaya putih , maksud mu ? ", tanya ziko bingung .

    " itu itu buaya putih nya ", sambil memonyongkan bibirnya ke arah lelaki tersebut .

    Ziko langsung menoleh kearah yang di maksud Zira . Seorang lelaki tua dengan perut buncit rambut klimis dan hidup lagi ????????????.

    " kenapa kamu gak berdansa dengan nya ", ucap ziko sambil tersenyum mengejek .

    " aih kamu itu apa gak liat di atas rambut nya ada pulau , ogah aku dansa dengan nya ", ucap Zira sambil menggoyang - goyang kan bahunya seperti jijik .

    Ziko mengernyitkan dahi nya , dia masih belum mencerna maksud dari ucapan Zira .

    " Apa maksud mu dengan pulau ", tanya ziko sedikit bingung .

    " aih kamu gitu aja gak tau maksud ku , ada botak di tengah kepala nya ", ucap Zira cepat .

    Ziko dan Zira tertawa bersama - sama , semakin terlihat romantis kedua nya kalo di lihat dari jauh ya , kalo dari dekat seperti minyak dan air yang susah untuk bersatu .

    " bagaimana aku tau , kamu selalu membuat kosa kata sendiri yang aku sendiri aja gak tau maksud nya ", ucap ziko sambil tertawa kecil mengingat ucapan Zira tadi .

    " owh gitu ya ", Zira manggut-manggut .

    " Tuan ", tanya Zira .

    " hemmmmm ", ucap ziko .

    " berapa banyak perempuan yang kamu jadikan ke kasih ", tanya Zira penuh selidik .

    " kenapa ? apa kamu mau mendaftar kan diri sebagai kekasih ku ", ucap ziko sambil tersenyum licik .

    " cih siapa yang Sudi punya kekasih seperti kamu , aku kan hanya tanya aja ", ucap Zira cepat .

    " dasar PlayStation ", ucap Zira spontan .

    " apa itu ? tanya ziko sambil menatap Zira .

    " ya itu biasanya kalo yang banyak cewek nya di sebut kan play boy nah kalo aku menyebut nya PlayStation biar lebih kekinian ", ucap Zira sambil tersenyum tipis .

    ziko mengernyitkan dahi nya sambil menggeleng - gelengkan kepala nya .

    " seperti nya banyak juga kosa kata mu ya , apa kamu punya julukan untuk masing - masing orang ", tanya ziko .

    " ada ", ucap Zira cepat .

    " Apa itu " , tanya ziko lagi .

    " tapi tuan diam - diam aja ya ", ucap Zira sedikit berbisik .

    " hemmmmm

    ,"

    " Apa julukan yang kamu berikan untuk tuan besar atau papa ku ", tanya ziko .

    " anjing herder ", ucap Zira pelan .

    " wah hebat juga kamu ", ziko manggut-manggut .

    " kalo mama ku ", tanya ziko .

    " singa betina ", ucap Zira cepat .

    " kenapa kamu memberikan julukan itu ", tanya ziko .

    " ya mama mu seperti Singa sih kalo ngomong hanya sesekali tapi menohok ", ucap Zira .

    " ok ok , kalo Zelin " , tanya ziko lagi .

    " hemmmmm kalo dia aku beri julukan si kunyuk ", ucap Zira sambil tertawa kecil .

    " Sisil ", tanya ziko .

    " ah kalo itu gampang uget uget ", ucap Zira tertawa .

    " baik - baik ", ziko mengangguk .

    " kamu gak bertanya julukan untuk mu ", tanya Zira balik ke ziko .

    " aku udah tau ", ucap ziko cepat .

    " apa ", tanya Zira .

    " kamu pasti memberi julukan kepada ku , singa , manusia es , sosis , cabe dan ubi kayu , benar kan ", tanya ziko balik ke Zira .

    " hahahaha , kamu sudah menyebutkan semua nya ", Zira tertawa kecil .

    Mereka tetap berdansa ya guys cuma berdansa mereka ala - ala acara kuis gitu ???????????? .

    " satu lagi apa kamu beri julukan untuk asisten Kevin ", tanya ziko sambil menatap Zira .

    Zira diam dan berpikir sejenak .

    " owh aku memberi Julukan si keren ", ucap Zira .

    " Kenapa kamu bisa memberi dia julukan yang lebih baik dari aku , hah ", ucap ziko sambil sedikit berteriak .

    " aih bisa gak sih jangan teriak - teriak , telinga ku bisa lepas nanti ", ucap Zira sambil memegang telinga nya .

    " ya menurut ku itu julukan yang cocok untuk nya , dia kan selalu mengatasi semua masalah mu ", ucap Zira cepat .

    " jadi menurut mu aku tidak bisa menyelesaikan masalah ku sendiri ", bentak ziko .

    " aih tadi teriak di telinga sekarang bentak - bentak , lama - lama lepas nanti jantung ku ", gerutu Zira .

    " ganti julukan untuk asisten Kevin , ganti yang jelek ", perintah ziko .

    Zira berpikir sejenak sambil manggut-manggut .

    " oh julukan yang cocok untuk nya si ngembek aja ", ucap Zira cepat .

    " Kenapa kamu memberikan julukan itu ", tanya ziko .

    " ya karena dia kan selalu menuruti perintah mu tanpa pernah membantah jadi itu julukan yang pas buat nya ", ucap Zira cepat .

    ziko manggut-manggut lagi .

    " ok seperti nya itu memang cocok untuk

    nya ", ucap ziko sambil manggut-manggut .

    " nah kalo kamu apa ", tanya ziko lagi .

    " kalo aku princess la ", ucap Zira sambil tersenyum membanggakan diri .

    " aih itu gak cocok untuk mu , kamu lebih cocok dengan julukan mulut micin ", ucap ziko cepat sambil tertawa .

    Zira hanya manyun dengan julukan yang di beri kan ziko .

    " hey tuan kita seperti main tebak - tebakan

    ya " , ucap Zira cepat .

    Suara musik telah berhenti tanda nya waktu dansa telah selesai , ziko dan Zira keluar dari lantai dansa sambil mendengarkan host berbicara .

    " hello readers like setiap episode ya , komen nya jangan kendor ya , dan satu lagi vote yang banyak biar author semangat update nya ", terimakasih .

Novel