Chapter 52 - Menikah karena Ancaman - NovelsTime

Menikah karena Ancaman

Chapter 52

Author: Anita Rachman
updatedAt: 2025-05-01

Ziko dan Kevin menunggu di luar kamar .

    Didalam ruang VVIP terdapat kamar , ruang tamu , ruang makan .

    Zira membuka mata nya perlahan masih dengan posisi berbaring .

    " Apa aku sedang bermimpi , oh ya aku sedang bermimpi , aku bermimpi kalo aku di jodohkan dengan si ubi kayu , syukur lah itu hanya mimpi ", racau Zira dengan suara serak khas bangun tidur sambil membenamkan kan kembali kepalanya ke dalam selimut .

    Ceklek pintu kamar terbuka .

    " tunggu - tunggu aku di apartemen hanya sendiri pembantu aja aku gak punya , lalu siapa yang membuka pintu , apa di sini sekarang ada hantu , oh tidak mana mungkin ada hantu , aku kan lebih seram dari hantu mana ada hantu yang mau tinggal di apartemen ku ", gerutu Zira .

    Zira membuka selimut nya dengan perlahan , kepala nya menyembul keluar betapa kaget nya Zira .

    " Aaaaaaa ", Zira berteriak kencang dan melempar bantal ke arah yang membuka pintu .

    Ya ya yang membuka pintu adalah ziko . Ziko menangkap bantal yang di lempar kan Zira ke arah nya .

    " Kamu sudah sadar , aku baru mau memberikan mu nafas buatan ", ucap ziko santai .

    Zira tidak menghiraukan ucapan ziko , dia memandang keliling kamar .

    " oh betapa bodoh nya aku , kenapa aku tidak mengenali kamar ku sendiri , kenapa ini bukan mimpi saja ", guman Zira pelan .

    " Hey ubi kayu keluar kamu ", bentak Zira sambil melemparkan benda - benda ke arah ziko secara berulang .

    " Baik - baik aku keluar , kamu kalo marah tambah cantik calon istri ku ", ucap ziko tertawa kecil sambil menutup pintu Kembali .

    " aha aku ada ide ", ucap Zira sedikit senang .

    Di luar kamar

    Ziko telah menutup pintu kamar dan duduk kembali di sofa berseberangan dengan asisten Kevin .

    Tiba - tiba pintu ruangan VVIP terbuka , nyonya Amel beserta asisten nya datang ke ruangan itu .

    " Dimana zira ", tanya Nyonya Amel .

    Ziko menunjukkan jarinya ke arah kamar .

    " Apakah dia sudah sadar ", tanya Nyonya Amel .

    Ziko mengangguk mengiyakan .

    " Bagaimana keadaan di luar ", tanya ziko .

    " mama dan papa sudah mengendalikan nya dengan aman ", ucap nyonya Amel cepat .

    nyonya Amel melangkah kan kaki nya menuju kamar tapi sesaat berhenti karena ucapan ziko .

    " Ma apakah ini harus berlanjut ", tanya ziko .

    Nyonya amel memutar badannya dan kembali ke arah ziko .

    " mama tidak main - main dengan ucapan mama , 2 jam lagi akan ada konferensi pers , kamu harus mempersiapkan semua nya ", ucap nyonya Amel .

    Nyonya Amel hendak pergi dan kembali memutar badannya , ingat ziko perlakukan Zira dengan baik .

    Nyonya Amel membuka kamar , betapa kagetnya dia melihat kamar yang sudah berantakan .

    Zira melihat kedatangan Nyonya Amel , Zira memalingkan wajah nya .

    cih , dasar singa betina bisa - bisa nya dia menjodohkan ku dengan anak nya , gerutu Zira dalam hati .

    " Zira , saya tau kamu marah dan tidak terima dengan semua ini , saya hanya ingin ziko menikah , dan menurut saya kamu adalah wanita yang tepat ", ucap Nyonya Amel sambil duduk di samping Zira .

    " Maaf saya telah mengancam kamu , tapi saya harus melakukan nya ", ucap Nyonya Amel lagi .

    Zira masih tidak menjawab atau pun membantah ucapan Nyonya Amel dia masih dengan posisi yang sama memalingkan wajahnya dari nyonya Amel .

    " Baiklah siapkan diri mu dua jam lagi kita akan ada konferensi pers ", ucap Nyonya Amel sambil mengelus rambut Zira .

    Nyonya Amel berjalan hendak keluar kamar dan menghentikan langkahnya mendengar pertanyaan dari Zira .

    " kenapa nyonya memilih aku ", tanya Zira .

    Nyonya Amel membalikkan badannya melihat ke arah Zira .

    " karena kamu istimewa ", ucap Nyonya Amel cepat sambil melangkah kan kaki nya keluar kamar .

    " cih karena kamu istimewa , martabak kali istimewa ", gerutu Zira .

    " like , komen dan vote yang banyak ya , terimakasih ".

Novel