Chapter 56 - Menikah karena Ancaman - NovelsTime

Menikah karena Ancaman

Chapter 56

Author: Anita Rachman
updatedAt: 2025-05-02

Nyonya Amel melanjutkan ceritanya .

    " akhirnya mama bertanya kepada ibu panti , ibu panti menjelaskan semua nya , dari sana mama tau kalo dia adalah salah satu donatur panti asuhan amal bakti , Zira sering berkunjung kesana untuk meluangkan waktu nya ", ucap nyonya Amel .

    Zelin mengangguk sambil sedikit berpikir .

    " tapi ma bagaimana mama tau kalo kak Zira adalah seorang desainer ", tanya Zelin .

    " ya dari ibu panti , mama kan juga bertanya mengenai pekerjaan nya ", ucap Nyonya Amel .

    Nyonya Amel merebahkan tubuh nya di kasur matanya masih memandang langit - langit kamar . Nyonya Amel melanjutkan ceritanya .

    " Setelah mama mengetahui kalo Zira adalah pemilik dari Zira boutique , mama mulai menyewa seorang detektif untuk menyelidiki Zira , ternyata Zira memulai usahanya dari nol bukan dari warisan atau usaha turun temurun ", ucap Nyonya Amel .

    " jadi kapan mama mulai menyukai kak Zira ", tanya Zelin lagi .

    " Beberapa kali melihat nya di panti mama sudah mulai penasaran dengan nya , apalagi setelah ibu panti menjelaskan semuanya membuat mama mulai menyukai nya , tapi untuk lebih meyakinkan makanya mama menyewa seorang detektif ", ucap Nyonya Amel .

    " owh jadi cara mendekati kak Zira adalah dengan memesan rancangan nya ", ucap Zelin .

    " iya betul , ternyata hasil rancangan nya bagus kan ", ucap Nyonya Amel .

    Nyonya Amel memejamkan matanya yang butuh istirahat .

    " satu jam lagi bangun kan mama , karena kita ada konferensi pers ", ucap nyonya Amel masih dengan mata tertutup .

    " Baik ma " , Zelin pergi meninggalkan mama nya yang beristirahat .

    Zira selonjor kan kaki nya di atas sofa , karena sudah tidak ada ziko di sebelah nya jadi dia bisa mengistirahatkan kakinya . Zira masih memikirkan cara untuk membatalkan rencana nyonya Amel , untuk cara membatalkan ciuman dadakan Zira sudah berhasil .

    Dengan posisi seperti itu sebagian paha dan kaki Zira terlihat sangat jelas , kulit nya yang bersih dan mulus terlihat sangat mengiurkan .

    Ziko melihatnya tanpa berkedip jakun nya naik turun . Beberapa saat ziko menikmati pemandangan indah itu , kemudian dia berusaha untuk menahan nya .

    " Tutup paha mu , apakah kamu ingin aku melakukan nya sekarang ", ucap ziko sambil melemparkan bantal sofa ke arah Zira .

    Zira yang mendapat lemparan mendadak dari ziko kaget .

    Zira mengambil bantal sofa tersebut dan menutupi pahanya .

    Ziko masih memegang ponsel nya , dia sedang membalas beberapa chat dari beberapa rekan kerja nya .

    Zira datang menghampiri nya . Kemudian dia meletakkan bokong nya dengan sangat kasar duduk di sebelah ziko .

    Melihat Zira datang dan duduk di sebelah nya ziko bergerak ingin pergi karena dia merasa jijik mengingat ucapan Zira tadi , tapi tangan ziko di tahan Zira .

    " Tuan ", ucap Zira sambil menahan tangan ziko .

    " Duduk dulu aku mau bicara ", ucap Zira .

    Akhirnya ziko duduk kembali di sebelah Zira , sambil menutupi hidung nya .

    " apa yang mau kamu bicara kan ", ucap ziko sambil menutupi hidung nya .

    " ada rahasia satu rahasia ", ucap Zira sambil pura - pura memijat lengan ziko .

    Ziko langsung melihat ke arah Zira dengan cepat .

    " Jangan kamu bilang kalo rahasia mu makan Pete , awas kamu ", ucap ziko sambil tetap menutupi mulutnya .

    " hehe gak kok tuan gak , aku cuma suka makan jengkol , apa kamu mau menghirup aromanya ", ucap Zira sambil membulat kan bibir nya .

    Melihat ekspresi Zira , ziko hendak pergi tapi lagi - lagi tangan ziko sudah di pegang Zira .

    ini cewek cantik - cantik tenaga nya kayak kuli , batin ziko .

    Ziko kembali lagi duduk di sofa .

    " Kalo aku memberi tau rahasia ku kamu gak akan marah kan " , tanya Zira sambil tetap memijit tangan ziko

    " hemmmmm "

    " Sebenarnya aku seorang waria dan aku sudah terkena Aids ", ucap Zira cepat .

    Prok

    Sebelah tangan ziko sudah menghantam hidung Zira .

    " Aw sakit ", ucap Zira .

    " kenapa kamu kalo kaget gak bilang - bilang ", gerutu Zira sambil memegang hidung nya .

    Ya ziko memang kaget mendengar ucapan Zira , dengan spontan tangan nya yang di pijit Zira menghantam hidung Zira .

    " Mana ada orang kaget harus bilang dulu ", teriak ziko .

    Ziko meninggal kan Zira yang masih merintih kesakitan . Ziko menghampiri asisten Kevin .

    " gak pa - pa deh hidung ku jadi korban yang penting batal nikah ", ucap Zira sambil memegang hidung nya .

    " Kamu dengar gak yang dia bilang ", ucap ziko .

    " gak tuan ", ucap Kevin sambil memainkan game di ponsel nya .

    " Dia bilang kalo dia waria dan dia terkena Aids ", ucap ziko cepat .

    " apa ", teriak Kevin kaget .

    Ziko melirik ke arah Zira , dia masih melihat Zira merintih kesakitan .

    " hidung mu gak pa - pa kan ", teriak ziko .

    " tenang aja tuan , aku masih punya serep nya di rumah ", ucap Zira cepat .

    " apa " , ziko kaget .

    " Kamu dengar sendiri kan kalo dia itu punya serep untuk hidung nya berarti semua tubuh mulus nya itu palsu ", ucap ziko cepat .

    Zira memperhatikan ziko yang sudah panik. zira menahan tawa nya .

    " batal kawin batal kawin ", ucap Zira pelan .

    Kevin masih memikirkan ucapan ziko .

    " Tuan sepertinya itu hanya alasan nona Zira aja , untuk membatalkan Semua nya ", ucap Kevin .

    Ziko kembali berpikir .

    " Masih ada waktu untuk membuktikan nya , kita hanya punya waktu 1 jam , panggil dokter Diki beserta tim nya , pastikan dia mengecek semua nya ", ucap ziko cepat .

    Kevin mengangguk dan pergi meninggalkan ziko , dia menghubungi dokter Diki .

    " like komen dan vote yang banyak ya ", terimakasih .

Novel