Chapter 63 - Menikah karena Ancaman - NovelsTime

Menikah karena Ancaman

Chapter 63

Author: Anita Rachman
updatedAt: 2025-05-01

Ziko menyusuri beberapa ruangan menuju ke ruang makan , dia masih memikirkan pemandangan yang baru saja di lihat nya pagi ini .

    Dia seperti mendapat kan vitamin D di pagi hari yaitu vitamin dada ????????????.

    Zira bejalan menuju ruang makan di sana formasi sudah lengkap ada Tuan besar , nyonya Amel , tuan muda dan Zelin .

    Melihat kedatangan Zira , nyonya Amel menyambut nya dengan senyuman nya .

    Nyonya Amel menghampiri Zira yang masih mematung karena tidak tau mau duduk di sebelah mana .

    " Mari sini ", ucap nyonya Amel sambil menuntun zira untuk duduk di sebelah ziko .

    Mereka menikmati sarapan dengan diam dan hening hanya suara sendok yang terdengar seperti sedang bertengkar satu sama lain .

    Ziko yang duduk di sebelah Zira menjadi salah tingkah sesekali dia melirik ke arah Zira .

    Selesai makan Nyonya Amel mengajak Zira untuk berkeliling mansion , Tuan besar melakukan aktivitas nya di ruang fitness , Zelin pergi ke kampus , Ziko berada di ruang keluarga sambil memainkan ponselnya .

    " Zira maafkan Tante ya ", ucap Nyonya Amel sambil mengelus rambut Zira .

    Zira merasa tentram dengan perilaku yang di berikan Nyonya Amel , dia merasa seperti bersama ibu nya .

    Ada kerinduan yang sangat dalam diri Zira .

    Zira berusaha untuk menutupi kerinduan nya .

    Nyonya Amel berusaha mendekatkan dirinya dengan Zira , walaupun itu tidak mudah buat Zira .

    Setelah berkeliling mansion Nyonya Amel beserta Zira kembali ke ruang keluarga di sana sudah ada ziko dan Kevin .

    " baiklah Zira , Tante tinggal dulu ya ", Nyonya Amel pergi meninggalkan Zira bersama ziko dan Kevin .

    Ziko masih sibuk dengan Kevin membicarakan masalah pekerjaan nya .

    " Tuan aku mau ke butik ", ucap Zira .

    Ziko memberhentikan percakapan nya dengan ziko setelah mendengar ucapan Zira .

    " Kamu tidak usah ke butik ini hari ", ucap ziko cepat melanjutkan percakapan nya lagi dengan Kevin .

    " Kenapa ", tanya Zira bingung .

    jangan bilang aku tidak boleh melakukan rutinitas ku lagi , batin zira .

    Ziko tidak menjawab hanya mengambil remote televisi dan memencet salah satu tombol .

    Zira melihat ke arah televisi , semua saluran televisi menayangkannya berita tentang mereka berdua .

    Zira mengambil remote yang di letakkan ziko di meja , dia menekan tombol volume .

    Semua media menyebut nama nya sebagai perempuan yang sangat beruntung .

    " beruntung apa nya yang iya buntung ", gerutu Zira pelan .

    Zira berdiri dari sofa dan hendak pergi menuju kamar nya .

    " Mau kemana kamu ", tanya ziko cepat .

    " Saya mau ke kamar ambil ponsel ", ucap Zira cepat .

    Ziko langsung memberikan ponsel nya kepada Zira .

    " Untuk apa ", tanya Zira .

    " aku punya ponsel kok ", ucap Zira cepat .

    Ziko mengelus dahinya dengan tangan nya .

    " Ini bukan untuk mu , pake dan hubungi siapa yang mau kamu hubungi ", ucap ziko cepat .

    Zira langsung mengambil ponsel ziko dan pergi meninggalkan ruang makan , dia memencet nomor ponsel seseorang .

    " Halo ",

    " halo , Lina ", ucap Zira cepat .

    " ini siapa " , tanya Lina karena nomor ponsel yang tertera di ponsel nya nomor asing dan tidak terdaftar dalam daftar dalam ponsel nya .

    " Ini saya Zira " , ucap Zira cepat .

    " Mbak Zira ya , mbak Zira hebat ya udah jadi calon istri Tuan muda , mbak masuk dalam semua saluran televisi wah mbak hebat , mbak jadi Cinderella dalam semalam ", ucap lina cepat .

    " Lina - lina dengar dulu ", ucap Zira cepat .

    " iya mbak ", ucap lina .

    " Bagiamana keadaan butik ", tanya Zira cepat .

    " Butik aman mbak , cuma seperti nya kita kekurangan karyawan mbak ", ucap lina polos .

    Zira bingung dengan ucapan terlahir Lina .

    " Maksudnya ", tanya Zira lagi .

    " ya mbak semenjak berita mengenai pertunangan mbak Zira dan tuan muda di tayangkan di televisi sekarang Zira boutique banyak di datang pengunjung , ini aja ramai banget mbak ", ucap lina .

    " ya udah saya akan ke sana " , ucap Zira cepat .

    " gak usah mbak , mbak gak usah datang banyak pengunjung datang selain membeli mereka juga mau minta foto sama mbak Zira , mbak Zira hebat dah jadi artis " , ucap lina lagi .

    " Baiklah saya tidak jadi datang , kamu urus semua nya ya , kalo ada apa - apa hubungi saya ke nomor saya ", ucap Zira tegas .

    " memang nya ini bukan nomor mbak Zira ", tanya Lina lagi .

    " Bukan ini nomor si tuan muda ", ucap Zira cepat .

    " wah hebat mbak Zira pagi - pagi udah berduaan ", ucap lina lagi .

    Zira tidak menghiraukan ucapan Lina dia menutup panggilannya dan kembali ke ruang keluarga untuk mengembalikan ponsel ziko .

    " Makasih ", ucap Zira .

    Zira mengembalikan ponsel yang di pinjam nya ke tangan ziko .

    " duduk ", ucap ziko sambil menepuk sofa di sebelah nya .

    Zira Langsung duduk dengan cepat tidak ada bantahan sama sekali .

    " Jadi kamu ke butik " , tanya ziko .

    " gak lah ", ucap Zira cepat .

    " baiklah karena kamu sudah jadi calon istri ku jadi aku akan memberikan seorang supir sekaligus pengawal pribadi untuk mu ", ucap ziko cepat .

    Zira yang mendengar ucapan ziko dengan cepat langsung melihat ke arah ziko yang tadi nya melihat ke arah lain.

    " gak usah pake supir atau pengawal , saya tidak terbiasa ", ucap Zira cepat .

    " Kamu ini , ini bukan mengenai biasa atau tidak biasa tapi ini mengenai keselamatan mu ", ucap ziko tegas .

    Zira masih mendengar kan ziko .

    " Kamu tau kalo kamu sudah masuk dalam bagian Keluarga Raharsya keamanan mu harus di utamakan karena banyak saingan atau siapapun yang ingin menghancurkan bisnis kami , jadi untuk antisipasi kamu harus pake supir sekaligus pengawal ", ucap ziko cepat .

    Mendengar ucapan ziko , Zira merasa takut dia hanya mengikuti saran dari ziko .

    " like komen dan vote yang banyak ya terimakasih ".

Novel