Chapter 68 - Menikah karena Ancaman - NovelsTime

Menikah karena Ancaman

Chapter 68

Author: Anita Rachman
updatedAt: 2025-05-01

Isak tangis Zira sudah tidak terdengar lagi , Zira pingsan di dalam pelukan ziko . Ini kedua kaki nya Zira pingsan semua karena ziko .

    Ziko mengangkat Zira dengan gampang nya , dia membawa Zira menuju mobilnya . Ziko membaringkan Zira di kursi belakang kepala Zira di letakkan di paha nya . Ziko merasa kasihan melihat calon istri nya .

    " Aku tidak akan membiarkan mu menetes kan air mata lagi siapapun yang membuat mu meneteskan air mata akan berhadapan dengan ku , aku akan membahagiakan mu itu janjiku ", guman ziko sambil mengelus rambut Zira .

    Ziko mengurungkan niat nya untuk menghancurkan fiko , dia merasa fiko menjadi ancaman untuk hubungan nya . Seandainya Zira tidak memberitahukan mengenai anak fiko bisa di pastikan ziko akan menghancurkan nya .

    Ziko jadi posesif dia tidak ingin melihat siapa pun dekat dengan calon istri nya . Ada rasa senang di dalam hati ziko karena pengakuan Zira yang mengatakan bahwa fiko tidak mendapatkan tempat istimewa di hatinya Zira .

    " Tuan bagaimana apakah saya harus menghancurkan nya ", tanya Kevin .

    " Batalkan rencana kita , tapi pastikan dia tidak mendekati Zira , siapapun itu ", ucap ziko tegas .

    " Baik tuan ", ucap Kevin .

    Asisten Kevin masih menyetir mobil , ziko masih menatap lekat wajah Zira .

    " Betapa indah wajah mu , Tuhan telah menciptakan mahluk sangat sempurna ", guman ziko pelan .

    Ziko kembali mengelus pipi Zira .

    " aku menyukai mu apa adanya mulut mu yang bawel sikap mu yang konyol membuat ku ingin selalu dekat denganmu ", guman ziko sambil mengelus bibir Zira .

    Mobil mereka sudah sampai di depan apartemen Zira . Ziko mengangkat tubuh Zira dalam pelukan nya .

    Ziko meletakkan Zira di atas kasur dan menutupinya dengan selimut . Ziko duduk di pojok dekat jendela kamar . Tiba - tiba ponsel Zira berbunyi . Ziko mencari suara ponsel tersebut yang berada di dalam tas Zira .

    Ziko membuka ponsel Zira dengan sidik jari Zira . Dia mengecek setiap chat yang masuk dan dia menemukan chat dari fiko .

    " Jadi kamu sudah janjian dengan nya sebelum nya ", geram ziko sambil mengutak ngatik ponsel Zira .

    Ziko memblokir nomor ponsel fiko melalui ponsel Zira . Ziko berpikir sejenak mengenai percakapan mereka di telepon sebelumnya . Zira tidak mengenali suara nya , jadi ziko berniat memasukkan nomor ponsel nya ke dalam ponsel Zira .

    Ziko memasukkan nomor ponsel nya dan dengan cepat langsung muncul sebuah nama ubi kayu gosong . Ziko mengernyitkan dahi nya dan menggeleng - gelengkan kepalanya .

    Dia mengganti nama nya di dalam ponsel Zira dengan nama calon suami ku tersayang . Ziko meletakkan kembali ponsel Zira karena zira sudah mulai siuman .

    " Aku kenapa sudah di kasur bukan nya tadi aku nangis oh mungkin si ubi kayu yang mengangkat aku ", gumam Zira pelan masih dengan posisi berbaring .

    " Ah mengingat kejadian tadi ingin rasanya aku jewer telinga mereka berdua ", gerutu Zira sambil duduk secara perlahan di atas kasur .

    Dia meregang kan semua otot nya dia hendak turun dari kasur tapi sekilas dia melihat ada seseorang duduk di dekat jendela , Zira terdiam sebentar .

    " Siapa yang duduk di sana , apa ada hantu sekarang di sini ", guman Zira pelan .

    Zira masih belum berani melihat ke arah belakang .

    " Hey hantu aku tau kamu pasti hantu berjenis kelamin pria , sudah berapa lama kamu di situ ", teriak Zira .

    " dia tidak menjawab mungkin aku harus menggunakan bahasa hantu tapi aku harus kursus dulu sama Mbah Jambrong ", guman Zira pelan sambil menggaruk rambut nya .

    Zira berpikir sejenak

    " Hey hantu kalo kamu suka sama ku urungkan saja niat mu karena kamu pasti akan di musnahkan sama si ubi kayu ", teriak Zira .

    Zira memberanikan diri melihat kebelakang dia kaget ternyata yang duduk di kursi dari tadi ziko . Zira Langsung melempar ziko dengan bantal nya .

    " Kenapa kamu tidak menjawab ucapan ku ", gerutu Zira .

    Ziko hanya tersenyum melihat tingkah Zira .

    " Bagaimana aku menjawab tadi kamu memanggil hantu memang nya wajah ku terlihat seperti hantu ", ucap ziko santai .

    Zira turun dari kasur sambil merapikan rambut nya karena ada yang bilang sama dia ketika rambut nya berantakan dia seperti kuntilanak kehilangan sisir .

    Zira keluar dari kamar di ikuti ziko di belakang . Zira mengambil gelas yang berisi air mineral kemudian di meminum nya .

    Zira melirik ke arah asisten Kevin , dia menghampiri Kevin yang sedang menghadap laptop .

    Prok dia memukul lengan Kevin dengan centong nasi .

    " Aw ", teriak Kevin kaget sambil memegang lengan nya .

    " Ini balasan karena kamu tidak melerai pertengkaran tadi ", ucap Zira sinis.

    Kevin meringis karena dapat pukulan mendadak dari Zira .

    " gak usah cengeng ", ucap Zira ketus sambil meninggalkan ziko dan Kevin di ruang tamu .

    '' like komen dan vote yang banyak ya biar semangat author update nya ".

Novel