Chapter 69 - Menikah karena Ancaman - NovelsTime

Menikah karena Ancaman

Chapter 69

Author: Anita Rachman
updatedAt: 2025-05-01

Zira membanting pintu kamar nya , dia masih marah dengan perlakuan ziko yang main hakim sendiri .

    Ziko mengetuk pintu kamar berulang - ulang , tapi Zira tidak mau membuka pintu nya .

    " Zira buka pintu nya , atau aku dobrak ", teriak ziko sambil mengetok pintu .

    Mendengar ziko mau mendobrak pintu nya dengan cepat Zira langsung membuka pintu nya .

    " Ada apa ", tanya Zira sambil menyandarkan badannya ke pintu .

    " Aku mau bicara ", ucap ziko .

    " cepat waktu mu 5 meniti ", ucap Zira tegas .

    " Ayolah Zira jangan kekanak-kanakan ", ucap ziko .

    Mendengar ziko menyebut nya kekanak-kanakan Zira langsung menyemprot nya .

    " Siapa yang kamu bilang kekanak-kanakan ", ucap Zira tegas sambil menunjuk ke arah Ziko .

    " hey seharusnya yang marah itu aku bukan kamu ", teriak ziko kembali .

    Mereka berdua sama - sama keras sama - sama tidak ada yang mau mengalah .

    " kenapa kamu bertemu dengan nya tanpa memberitahu aku ", teriak ziko .

    " hahahaha jadi ini masih lanjut " ucap Zira sambil tertawa mengejek .

    " hey tuan sebelum kamu menghubungi ku , dia dulu yang menghubungi ku , dan dia dulu yang mengajak ku untuk bertemu ", ucap Zira cepat .

    " hey nona Zira seharusnya kamu tau kalo kamu akan menikah dengan ku ", ucap ziko cepat .

    Zira berpikir dan diam sebentar , memang benar yang di katakan ziko , mereka akan menikah dan seharusnya Zira memberitahu nya hal ini .

    Zira tidak menjawab ucapan ziko dia hendak menutup pintu kembali dengan cepat ziko menahan dengan tangan nya .

    " Apa lagi ", ucap Zira ketus .

    " benar yang di katakan nya ", tanya ziko cepat .

    Zira berpikir mengingat yang di ucapkan fiko ketika di Restoran .

    " Ya memang benar sebelum nya dia sudah mengungkapkan perasaan nya kepada ku ", ucap Zira mengejek .

    " Jadi kamu juga menyukai nya ", tanya ziko cepat .

    " Tidak penting aku suka apa tidak tapi setidaknya aku tau perasaan nya kepada ku bukan seperti kamu ", ucap Zira tegas sambil menutup pintu .

    Perkataan Zira seperti tamparan buat ziko , mereka akan menikah tapi Ziko dan Zira belum mengerti dengan perasaan satu sama lain .

    " Baiklah aku minta maaf ", ucap ziko pelan dari balik pintu .

    Seorang tuan muda seperti ziko tidak pernah namanya meminta maaf tapi demi seorang Zira dia mau melakukan nya .

    " apa kamu sudah memaafkan ku ", teriak ziko lagi .

    Zira mendengar permintaan maaf dari seorang ziko .

    " Apa aku gak salah dengar ", ucap Zira .

    Ziko hendak mengetuk pintu kamar tapi tiba - tiba pintu nya sudah di buka.

    " ya aku sudah memaafkan mu tuan ", ucap Zira menekan intonasinya .

    " baiklah kalo kamu sudah memaafkan ku , aku lapar ", ucap ziko pelan sambil menyerahkan perut nya .

    Zira melirik tingkah ziko yang kekanak-kanakan, ingin rasanya dia mencubit pipi ziko yang menggemaskan .

    Zira memasak nasi goreng Karena hanya itu yang cepat menurutnya , karena dia juga sudah sangat lapar .

    Makanan sudah terhidang di meja makan , Zira menyiapkan tiga piring , untuk ziko , dia dan asisten Kevin .

    Ziko dan Kevin datang menuju meja makan . Ziko melihat di meja telah di hidang kan tiga piring . Ziko mengernyitkan dahi nya dan Zira memperhatikan nya .

    " Kenapa gak suka ", tanya Zira ketus .

    " Apa kamu sudah lupa kita makan sepiring bersama ", ucap ziko tegas .

    Zira memegang pelipis nya dengan jari . Dia langsung mengambil piring ziko dan meletakkan nya di piring nya .

    Ziko tersenyum , kemudian Zira kembali ke dapur mengambil sesuatu .

    Ziko membuka mulutnya untuk disuapin , Zira langsung segera menyendok kan nasi goreng tadi .

    Tapi ziko langsung menepis tangan Zira .

    " Kenapa kamu menyuapi ku dengan centong nasi ", teriak ziko .

    " Biar cepat ", ucap Zira .

    " Apa tidak ada lagi yang lebih bagus selain itu ", tanya ziko cepat.

    Zira kembali lagi ke dapur dan mengambil sesuatu .

    " apa kamu mau pake ini ", ucap Zira sambil menunjuk kan Sutil yang di pegang nya .

    Melihat tingkah tuannya dan nona zira , Kevin hanya tertawa terbahak bahak , mereka selalu menarik untuk di jadikan bahan tontonan ada saja tingkah mereka berdua yang membuat Kevin mengabadikan momen - momen mereka yang lucu ke video .

    " like komen dan vote yang banyak ya biar author semangat update nya ", terimakasih .

Novel