Chapter 70 - Menikah karena Ancaman - NovelsTime

Menikah karena Ancaman

Chapter 70

Author: Anita Rachman
updatedAt: 2025-05-01

Sisil membanting remote TV nya , semua saluran televisi menayangkan pemberitaan tentang ziko dan Zira .

    Dalam satu malam Zira telah menjadi artis , semua media mengelu - ngelukan nama nya .

    " Ziraaaaaa ", teriak Sisil .

    " Aku tidak akan pernah membiarkan mu menikah dengan ziko , aku akan membuat mu merana ", teriak Sisil .

    " Permainan akan segera kita mulai , tunggu saja ", teriak Sisil .

    Zira mencoba menghubungi ziko tapi ponselnya tidak aktif . Zira mondar mandir di apartemen nya .

    " Kalo aku tidak pamit pasti dia akan marah ", guman Zira pelan .

    Zira hendak pergi ke luar kota dia mendapatkan undangan dari sahabat nya Novi .

    Penerbangan Zira 3 jam lagi , dia sudah mempersiapkan semua nya dari jauh - jauh hari .

    " Waktu ku tidak banyak pasti jalanan akan macet ", guman Zira pelan .

    Zira menarik koper kecil nya menuju lift , kemudian pintu lift terbuka . Zira memasuki lift dan menekan tombol ke lantai dasar .

    Setelah sampai Zira langsung menuju ke arah supirnya . Pak supir sekaligus bodyguard nya bingung karena zira membawa sebuah koper .

    Tapi pak supir langsung meletakkan ke bagasi mobil . Di dalam mobil pak supir memberanikan diri untuk bertanya .

    " Kita mau ke mana nona Zira ", tanya pak supir .

    " Bandara pak ", ucap Zira cepat .

    Pak supir yang mendengar bandara langsung berpikir yang aneh - aneh .

    jangan - jangan nona Zira mau kabur , batin pak supir .

    " Nona apa sebelumnya sudah menghubungi tuan muda ", tanya pak supir .

    Pak supir memberanikan diri untuk bertanya karena dia tidak mau jadi bahan amukan tuannya .

    " Udah pak tapi ponsel nya gak aktif , gak tau tuh hp di simpan di mana , mungkin di simpan di kulkas makanya gak kedengaran ", gerutu Zira .

    Pak supir hanya mengangguk tidak berkomentar lagi tapi dia masih berpikir lagi .

    " Nona sudah menghubungi asisten Kevin ", tanya pak supir lagi .

    " Belum saya gak punya nomor nya ", ucap zira cepat .

    " Saya punya nomor asisten Kevin , nona bisa menghubungi beliau ", ucap pak supir sopan .

    Zira menghela nafas nya .

    " Ya udah bapak aja yang menghubungi asisten Kevin tapi nanti jangan sekarang , setelah sampai di bandara ", perintah Zira .

    Pak supir kembali fokus melajukan mobilnya , untuk sampai ke bandara biasanya mereka membutuhkan waktu 40 menit tapi karena macet mereka menghabiskan waktu 1 jam.

    Pak supir memberhentikan mobil nya di depan pintu keberangkatan . Kemudian dia mengeluarkan koper Zira dari bagasi .

    " Terimakasih pak ", ucap Zira .

    Zira pergi meninggalkan pak supir dia menunjukkan tiket nya kepada petugas bandara .

    Zira sudah berada di ruang tunggu jadwal keberangkatan nya satu jam lagi . Pak supir sudah pergi meninggalkan bandar dan tiba - tiba dia mengingat sesuatu .

    Dia memberhentikan mobil nya di tempat yang sepi . Dia langsung mengambil ponsel nya dan menghubungi asisten Kevin .

    Dalam beberapa detik sambungan itu terhubung .

    " Selamat siang asisten Kevin ", ucap pak supir .

    " Ya ada apa " ucap Kevin cepat .

    " saya di perintah kan nona Zira untuk menghubungi anda tadi nona Zira sudah menghubungi tuan muda tapi ponsel tuan muda tidak aktif ", ucap supir menjelaskan .

    Mendengar nama Zira di sebut Kevin langsung bertanya dengan cepat .

    " Ada apa dengan nona Zira ", tanya Kevin cepat .

    " Nona Zira tidak apa - apa , sekarang nona Zira sudah berada di bandara ", ucap pak supir menjelaskan .

    Mendengar penjelasan dari supir , asisten Kevin langsung menutup panggilan tersebut . Kevin langsung menemui ziko yang sedang berada di ruang meeting .

    Ziko sedang meeting dengan para pemegang saham . Ziko memperhatikan gelagat tidak enak dari Kevin . Asisten Kevin datang mendekati ziko dan membisikkan sesuatu yang di dengar nya dari supir Zira .

    Ziko langsung menutup meeting hari itu juga .

    " Meeting hari ini saya tutup untuk meeting selanjutnya akan diinformasikan oleh sekretaris saya ", ucap ziko tegas sambil pergi meninggalkan ruang meeting .

    Ziko dan asisten Kevin berjalan beriringan menuju ruangan nya .

    " Jelaskan bagaimana dia bisa pergi tanpa memberitahu ku ", teriak ziko kepada Kevin .

    " menurut informasi dari supir , nona Zira sudah menghubungi tuan , dan katanya ponsel tuan berada di luar jangkauan ", ucap Kevin .

    Mendengar ucapan Kevin , ziko langsung mengambil ponsel nya dan ketika mengecek nya ponsel nya memang dalam keadaan off .

    Ziko memberikan ponsel nya kepada Kevin untuk di isi baterai nya .

    " Apa lagi informasi yang kamu dapat " tanya ziko .

    " Tidak ada tuan " ucap Kevin cepat.

    Kevin mengaktifkan kembali ponsel ziko , dan dilayar ponsel ziko tertera panggilan tidak terjawab sebanyak 3 kali calon istri ku .

    " Tuan sepertinya nona Zira memang menghubungi tuan , di sini tertera panggilan tidak terjawab sebanyak 3 kali ", ucap Kevin .

    Ziko melihat ponsel nya .

    " Untuk apa dia pergi , bukannya kami sudah baikkan ", ucap ziko .

    Kevin tidak menjawab ucapan ziko .

    " Apa dia mau kabur ", ucap ziko lagi .

    " Seperti nya tidak mungkin tuan, belum pernah ada sejarah nya orang kabur pamit ", ucap Kevin tegas .

    Ziko mulai memikirkan sesuatu .

    " Cari penerbangan yang berangkat dua jam sebelum nya atau tiga jam sebelum nya , dan cek atas nama Zira Kanaya Amrin ", perintah ziko .

    Asisten Kevin langsung pergi meninggalkan tuannya . Dia menghubungi pihak bandara untuk mengecek atas nama Zira Kanaya Amrin . Setelah di cek beberapa menit kemudian muncul nama Zira .

    " Atas nama Zira Kanaya Amrin penerbangan pesawat xxxc tujuan kota A telah berangkat 30 menit yang lalu ", ucap pihak bandara .

    " Pastikan atas nama Zira Kanaya Amrin tidak meninggalkan bandara ", perintah Kevin .

    " like , komen dan vote yang banyak ya , bagi yang belum vote di tunggu ya biar novel favorit kalian masuk 10 besar , terimakasih "

Novel