Chapter 106 - Terpaksa Menikahi Tuan Muda - NovelsTime

Terpaksa Menikahi Tuan Muda

Chapter 106

Author: LaSheira
updatedAt: 2025-05-03

Hari ini akan menjadi hari

    bersejarah bagi kota dan warganya. Hari di mana mereka mendapatkan hadiah

    sebuah tempat wisata kota gratis dari perusahaan ternama Antarna Group. Hadiah

    yang sudah dinantikan oleh seluruh warga kota. Mereka berbondong-bondong menuju

    tempat ini dengan suka cita dan gembira. Mereka terlihat datang dengan

    rombongan. Ada yang memakai sepedah motor, ada pula yang berkendara mengunakan

    mobil. Tidak ada yang terlihat di wajah mereka selain kegembiraan.

    Inilah danau hijau.

    Taman dan danau di tengah kota,

    yang menyatu dan saling melengkapi. Tempat ini akan menjadi ikon wisata

    keluarga. Slogan utama terbentang besar di belakang panggung “ matahari terbit

    nan indah danau hijau, nikmatilah seluruh warga kota bersama orang yang kalian

    sayangi.” bisa di lihat dari jalan raya sekalipun. Bendera-bendera bertuliskan

    Antarna Group mengelilingi danau dan setiap sudut taman. Menunjukan kepada

    masyarakat, siapa yang paling berjasa, menyulap danau hijau menjadi tempat

    seindah ini.

    Sebuah tv LCD sebesar papan reklame

    yang ada di pusat kota terpasang kokoh di sudut taman, saat ini sedang memutar

    film dokumentasi perjalanan perubahan danau hijau. Yang awalnya hanya semak dan

    kubangan air, kini sudah berganti rupa. Dahulu ketika masih menjadi tempat tak

    terurus danau hijau memang sudah mendapati anugrah dari alam. Tempat itu memang

    sudah indah pada awalnya. Foto-foto pada saat pembangunan bergantian tanyang

    dalam slide-slide yang mengundang decak kagum. Profil perusahaan juga tayang

    dalam slide-slide berikutnya. Kedepannya layar tv besar itu akan di pakai

    Antarna Group sebagai papan iklan mereka.

    Jalan di sekitar danau hijau di

    tutup untuk mencegah terjadinya kemacetan. Orang-orang yang beramai-ramai

    datang untuk menjadi saksi peresmian acara harus parkir kendaraan di area

    tertentu yang sudah di tunjuk, dan berjalan kaki menuju lokasi. Hanya kendaraan

    para pejabat kota, dan undangan VVIP yang boleh masuk sampai ke area parkir danau

    hijau.

    Sebagai objek wisata keluarga,

    danau hijau menyediakan fasilitas yang lengkap sebagai penunjangnya. Danau

    indah yang tenang yang di kelilingi dengan taman yang sama menghijaunya, akan

    ada arena bermain air, dan juga kapal-kapal kecil yang bisa dipakai bergiliran.

    Area olahraga mini, area jogging. Tempat bermain anak. Tempat outbond.  Blok kuliner, yang bisa di pakai para pedagang

    yang sudah terdaftar untuk berjualan. Semuanya lengkap. Tempat ini telah di

    bangun kembali oleh Antarna Group sebagai sumbangan mereka bagi pembangunan

    kota. Semua biaya pembangunan sekaligus peresmian di tanggung semua oleh

    Antarna Group. Ini adalah bakti perusahaan bagi masyarakat kota yang di

    cintainya. kedepannya tempat ini akan di kelola pemerintah kota.

    Begitulah kalimat pembuka yang di

    sampaikan oleh jurnalis media. Live tv beberapa stasiun tv nasional. Hari ini

    hanya nama Antarna Group yang menjadi tranding di berbagai media sosial.

    Siang ini cuaca cukup hangat,

    walaun panas namun tidak terik menyengat. Kerumunan manusia sebenarnya yang

    membuat suasana semakin panas. Tapi mereka tidak merasakan apapun. Hanya

    wajah-wajah penuh tawa dan bahagia yang terlihat. Berkumpul dengan satu tujuan,

    menjadi saksi dibukanya tempat wisata gratis bagi keluarga mereka nanti. Seribu

    satu rencana bermunculan di kepala mereka. Menyusunnya dalam agenda wajib

    minguan mereka. Liburan di danau hijau.

    Tenda-tenda berjajar, kursi-kursi

    tempat duduk sesuai dengan nama undangan. Barisan sofa yang ada di depan sudah

    terisi  oleh para undangan VVIP. Para

    pejabat kota, petinggi perusahaan-perusahaan besar, artis. Orang-orang penting

    yang meluangkan waktunya untuk perayaan hari ini. Dan masih ada satu tempat

    kosong bagi tamu kehormatan hari ini tentunya.

    Tepuk tangan membahana dari seluruh

    penjuru taman. Masyarakat biasa yang berjubel di luar garis pembatas terlihat

    bersorak senang ketika pembawa acara naik ke podium. Mereka membuka acara

    dengan sangat lihai, dengan kalimat berbusa, memuji semua orang yang terlibat

    dalam pembangunan danau hijau. Satu persatu pejabat penting naik ke podium

    memberikan sambutannya. Semua kamera tv siap siaga di posisi mereka. Setelah

    acara seremonial berlangsung giliran artis-artis yang naik podium untuk

    menghibur. Ini yang jauh lebih di tunggu, hiburan rakyat yang bisa menyentuh

    seluruh lapisan masyarakat.

    Sementara itu, sebuah mobil dengan

    pengawalan ketat memasuki jalan menuju danau hijau yang sudah ditutup. Saat

    tahu siapa yang datang, para pengawal menarik tanda jalan ditutup. Mengangukan

    kepala mereka saat mobil melintas dengan pelan. Mobil berjalan sangat perlahan

    karena suasana ramai dan hiruk pikuk pejalan kaki. Para pengawal yang mengiring

    mereka menyibak jalan.

    Dialah tamu kehormatan hari ini.

    Saga Rahardian  di dalam mobil, memandang

    kerumunan manusia yang sudah di temuinya dari sepanjang pintu masuk menuju

    danau hijau. Orang-orang yang ingin melihat secara langsung taman kota mereka

    di resmikan.

    “ Anda pasti merasa tidak nyaman.

    Maafkan saya tuan muda.” Han seperti biasa selalu merasa bersalah kalau ada

    sekecil saja hal yang membuat Saga tidak nyaman.

    “ Sudahlah, toh aku memang harus

    meresmikan tempat inikan. Tadinya aku berfikir seperti itu, tapi setelah sampai

    di sini perasaanku berubah. Aku senang.” Saga menyentuh kaca jendela, melihat

    lalu lalang manusia. “ Mereka terlihat bahagia sekali ya. Padahal yang kita

    berikan hanya sekedar tempat mereka bisa liburan.” Anak-anak berlarian mengejar

    orang tua mereka. Sekali lagi dia menyentuh jendela, seperti ingin merasai tawa

    mereka.

    “ Han.”

    “ Ia tuan muda.”

    “ Bukankah mereka terlihat keren. Apa

    aku juga akan terlihat keren bersama Daniah nanti dengan anak-anak kami.”

    Anak, What! Tuan Saga bicara anak.

    “ Tentu saja, anda dan nona Daniah

    akan menjadi orang tua yang paling keren di dunia.”

    Tunggu, sejak kapan dia mulai

    memikirkan tentang anak. Ya, aku tahu, mereka sudah saling mencintai, walaupun

    tidak ada yang mengakui. Tapi perkara anakkan berbeda. Sial! Kenapa perasaanku

    tidak nyaman begini.

    Han bangun dari pikirannya tentang

    anak yang diinginkan tuan Saga.

    “ Han bagaimana makanan, sepertinya

    yang datang sangat ramai. Kalian sudah mengantisipasi inikan.” Dia sendiri

    tidak bisa memperkirakan berapa jumlah orang yang datang pada hari ini.

    “ Semua sudah siap tuan muda. Ada 40

    titik pembagian makanan dan minuman sepanjang jalan yang kita lewati tadi. Satuan

    pengamanan dan relawan sudah mengantisipasi semuanya.”

    “ Baguslah, pastikan tidak ada yang

    pulang dengan perut lapar setelah acara peresmian selesai.” memandang keramaian di luar sana.

    “ Baik tuan muda.”

    Mobil sebentar lagi sampai diarea

    parkir.

    “ Satu lagi, gandakan bonus untuk

    bagian kebersihan. Aku ingin mereka menyelesaikan urusan sampah malam ini. Besok

    saat Daniah lewat jalan ini, aku ingin semuanya normal.”

    “ Baik tuan muda.”

    Bagaimana anda bisa memikirkan hal

    beginian sekarang tuan muda.

    Han menghentikan mobilnya. Para

    pengawal mengambil posisi mereka masing-masing.

    Informasi kedatangannya membuat

    beberapa orang meninggalkan kursi mereka untuk menyambut kedatangan tamu

    kehormatan.

    Saat Han turun dari mobil pertama,

    satuan pengaman yang tadi bersiaga langsung mendekat. Begitu pula para pejabat

    dan petinggi yang terlibat dengan peresmian danau hijau. Mereka mengambil

    posisi, berusaha mendapatkan tempat terbaik agar bisa satu frame dengan

    presiden Antarna Group. Saga keluar dari kendaraaannya. Mengancingkan jasnya.

    Lalu berjalan menuju para petinggi yang menundukan kepalanya menyapa. Sorot

    kamera tv sudah fokus padanya sejak dia keluar dari dalam mobil.

    “ Selamat datang tuan.” Isyarat

    tangan Han sudah mereka pahami sebagai himbauan untuk menjaga jarak. Mereka

    mundur dengan teratur. “ Silahkan tuan.” Mempersilahkan Saga menuju tempat

    duduk yang sudah di siapkan.

    Saga berdiri diam sebentar sebelum

    menuju tempat duduknya. Semua langkahnya tersorot kamera dengan jelas. Karena

    dialah tokoh utama hari ini. Mereka terlihat tampak bingung, kenapa sampai Saga

    menghentikan langkahnya. Saling pandang, apa mereka melakukan kesalahan dalam

    letak tempat duduk, apa tempat duduknya terlihat tidak nyaman. Tapi jelas-jelas

    mereka sudah melakukan semua yang di instruksikan oleh sekertarisnya.

    Apa yang dilakukan wanita itu di

    sini?

    Saga melirik Han? Tidak mungkin Han

    tidak tahu kalau dia ada di sini. kenapa sampai dia membiarkan wanita itu di

    sini. sial Han punya rencana apa. Gumamnya dengan kesal.

    Sesaat setelah terdiam, dia

    berhasil menguasai dirinya. Berjalan lagi diikuti sorot kamera yang bahkan

    mengabadikan sekecil apapun reaksinya. Dan sepertinya wajah jengahnya pun

    tertangkap kamera, walaupun dalam sekejap dia sudah berhasil memasang wajah

    sedikit bersahabat.

    Helen duduk di sampingnya dengan wajah penuh kemenangan, senyum seindah matahari terbit di danau hijau.

    BERSAMBUNG

Novel