Chapter 149 - Terpaksa Menikahi Tuan Muda - NovelsTime

Terpaksa Menikahi Tuan Muda

Chapter 149

Author: LaSheira
updatedAt: 2025-07-18

Ternyata karena itu, pantas saja

    mereka sangat dekat.

    Dokter Harun dan Criss yang

    ternyata suami Leela adalah saudara sepupu. Sejak kuliah mereka sudah tinggal

    bersama. Hubungan keduanya sangat dekat, bahkan karena dekatnya mereka berdua

    nyaris memiliki karakter yang hampir sama. Jenaka dan mudah menghidupkan

    suasana. Sangat gampang bergaul, bahkan cap playboy tidak lepas dari mereka.

    Karena saking mudahnya mereka berteman dengan lawan jenis mereka.

    Sudah ada di dalam mobil yang

    melaju. Leela berbagi kisah kedekatannya dengan dokter Harun. Setelahnya Daniah

    kembali menyandarkan kepalanya di kaca mobil. Dia masih terlihat sedikit cemas.

    Kondisi tubuhnya normal dan tidak perlu ada yang dikuatirkan. Dampak konsumsi

    pil kontrasepsi dapat di minimalisir dengan pola hidup sehat. Dokter akan

    mengirimkan obat dan panduan konsumsi sehat ke rumah. Membuat Daniah malah

    merasa kepikiran.

    Apa benar yang dibilang dokter

    tadi, bahwa semua baik-baik saja.

    Tiba-tiba sesal itu bertubi mendatanginya.

    Bagaimana dia bisa dengan nekadnya minum pil kontrasepsi. Tapi diapun tidak

    bisa menyalahkan dirinya, posisinya dulu ada dalam keadaaan dia tidak punya

    pilihan selain melakukan itu. Siapa yang bisa menebak, kalau perasaannya

    ataupun tuan Saga bisa berbalik seperti sekarang. Dulu, dia bahkan tidak pernah

    sekedar memprediksi atau menduga hubungannya dengan tuan Saga. Selain kata

    perpisahan dan perceraian.

    “ Nona.”

    Daniah masih melabuhkan pikirannya

    mengingat kebodohannya dengan pil kontrasepsi yang pernah dia minum.

    “ Nona.” Leela mengulang

    pangilannya, karena melihat Daniah termenung sedari tadi.

    “ Eh ia, Leela kenapa?”

    terperanjak, menatap Leela. Memperbaiki posisi duduknya.

    Aku pasti melamun lagi.

    “ Apa yang nona pikirkan? Apa nona

    gelisah karena hasil pemeriksaan dokter tadi?” Leela dengan mudahnya membaca

    pikiran Daniah.

    Aaaaa, kenapa aku mudah ditebak

    begini si, bahkan Leela pun tahu.

    Daniah melirik sekilas Leela yang

    masih fokus mengemudi.

    Apa kesaktiannya membaca pikiran

    selevel dengan sekertaris Han.

    “ Nona, kenapa nona diam lagi? Kalau

    nona cemas karena hasil pemeriksaan tadi, tidak ada yang perlu nona cemaskan.

    Semua baik-baik saja. Tuan muda juga akan mendapat salinan pemeriksaan tadi,

    jadi dokter tidak mungkin membuat hasil laporan yang hanya akan menenangkan

    nona.” Ucapan Leela sangat melegakan.

    “ Begitu ya?” ntah kenapa seperti

    ada semilir angin yang menerbangkan rambutnya, dia merasa sedikit lega.

    “ Leela.” Daniah agak sedikit ragu.

    “ Ia nona?”

    “ Tapi janji, ini rahasia antara

    kita ya. Aku hanya ingin bicara dengan sesama perempuan, untuk membuatku

    tenang. Kamu juga bisa menceritakan pengalamanmu dengan suamimu seperti apa.

    ya, sekedar perbandingan hubunganku dengan tuan Saga.” Intinya Daniah hanya

    ingin berbagi rahasia. Daniah ingin bercerita tentang dirinya, tapi dia juga

    ingin tahu sesuatu tentang Leela.

    “ Tuan muda tidak bisa dibandingkan

    dengan suami saya nona. Criss terlalu hina untuk dibandingkan dengan tuan

    muda.” Leela menjawab dengan lugas, sama sekali tidak merasa bersalah dengan

    kalimatnya.

    Daniah tertawa mendengarnya, tapi

    dia memukul bahu Leela untuk tidak mengatakan hal seperti itu. Apalagi mengenai

    suaminya sendiri.

    Dan akhirnya satu persatu ketakutan

    itu dia utarakan. Mengenai perasaannya, mengenai hubungannya dengan Saga.

    “ Aku mencintai tuan Saga dengan

    tulus, bukan hanya sebatas dia suami yang harus aku cintai. Tapi karena aku

    mencintainya aku merasa bahagia bersamanya.” Mengambil jeda dengan bernafas

    dalam. “ Namun, terkadang aku masih takut. Bagaimanapun dia adalah tuan Saga.”

    Daniah bicara tanpa melihat leela, melihat keluar jendela dimana deretan gedung

    berlarian meninggalkannya. Leela melajukan mobil dengan kecepatan sedang. “

    Jika suatu hari nanti aku membuatnya marah, dia  akan membenciku atau berhenti mencintaiku.

    Hingga akhirnya dia pergi dan meninggalkanku menangis sendirian. Sejujurnya aku

    masih sangat takut itu terjadi.”

    Daniah menoleh pada Leela, gadis

    itu mendengarkan tanpa menyela sedikitpun.

    “ Hingga terkadang, aku masih takut

    menunjukan perasaanku yang sebenarnya. Mengatakan aku mencintainya sesering

    mungkin. Aku masih menahan diri untuk melakukan itu.”

    Leela menepikan mobil, Daniah

    memeriksa keadaan di luar mobil. Sepertinya mereka berhenti di sebuah tempat

    makan.

    “ Ahh, sudah waktunya makan siang

    ya? Ternyata cukup lama ya kita di rumah sakit.” Pikirannya tiba-tiba

    teralihkan.

    “ Nona, saya akan memberi nona satu

    rahasia tuan muda, sebagai hadiah perbisahan kita.” Lekat leela menatap Daniah.

    “ Apa! perpisahan? Memang Leela mau

    berhenti.” Tiba-tiba nada suara Daniah terdengar sedih. Dia sudah cukup akrab

    dengan Leela. Walaupun terkadang gadis itu menyebalkan kalau versi sekertaris Hannya

    kambuh, tapi dia tetap jadi orang menyenangkan yang diajak bicara. Terlebih

    saat Daniah melihat sifat lucu dan mengemaskan Leela dan dokter Harun tadi.

    “ Tuan muda ingin saya kembali ke

    perusahaan.”

    “ Aaa benar, bagaimanapun Leela

    tetap harus kembali keperusahaan. Walaupun agak sedih, tapi aku senang kok.

    Sungguh.” Daniah menepuk bahu Leela.

    Jadi, kalau Leela berhenti, aku

    bisa membawa mobilku sendiri.

    Sekarang rasa bersalah itu berganti

    perasaan bahagia, dengan kemungkinan yang muncul dipikirannya.

    “ Tadi rahasia apa yang mau Leela

    bagi tentang tuan Saga.” Ingatannya tersadar kembali, pada pembicaraan awal.

    Antusiasnya mengebu. Rahasia tuan Saga dan rahasia sekertaris Han, adalah dua

    misteri di muka bumi ini yang membuat Daniah sangat penasaran.

    “ Sebaiknya nona makan dulu.” Menunjuk

    pintu restoran.

    “ Tidak, katakan sekarang.”

    Mencegah Leela yang sudah mau turun dari mobil. Bagaimana mungkin dia menunda

    terbongkarnya sebuah kotak misteri hanya karena makan siang. Leelapun mengalah

    saat melihat sorot mata Daniah yang berbinar karena sangat penasaran.

    “ Semua ketakutan nona itu tidak

    beralasan. Kalau nona berfikir tuan muda laki-laki yang mudah berpaling

    hatinya. Nona salah besar. Tuan muda tipe laki-laki yang setia dengan

    perasaannya.” Leela mengatakannya dengan sangat yakin.

    Daniah terigat tentang Helen,

    bagaimana hubungan yang terjalin antara mereka, sesunguhnya sudah menjadi bukti

    bagaimana setianya tuan Saga.

    “  Saya tidak hanya mengatakannya karena dia

    adalah tuan muda. Tapi saya punya bukti nyata untuk itu. Apa nona mau

    mendengarnya?” Daniah mengangukan kepalanya kuat. “ Saat saya mau menikah, saya

    dan Criss datang menemui tuan muda. Saat itu dia menentang pernikahan kami.”

    “ Kenapa?”  suara Daniah terdengar sedih, bersimpati.

    cih, memang apa hak dia

    melarang-larang begitu yang langsung muncul dipikiran Daniah. Lagian kenapa

    harus minta izin pada tuan Saga segala.

    “ Saya dan keluarga saya banyak

    berhutang budi pada kebaikan tuan muda nona. Jadi saya datang padanya untuk

    meminta restu.” Menjawab pertanyaan yang hanya di sampaikan lewat sorot mata

    Daniah. “ Karena sifat Criss yang terkenal playboy dia menentang hubungan kami.

    Tuan muda juga mengenal dekat Criss karena dia saudara dokter Harun.”

    Begitu ya. Memang si, yang kudengar

    tuan Saga memang sangat setia. Rumor tentang kehidupannya dengan para wanita

    sungguh mengelikan. Daniah merasa bisa tertawa terbahak sekarang, kalau

    mengingat bagaimana penilaian yang ia berikan. Karena rumor tidak jelas itu.

    “ Tapi, saya berhasil meyakinkan

    tuan muda kalau perasaan kami terikat satu sama lain. Akhirya setelah hampir

    satu bulan kami berusaha meyakinkan tuan muda, dia memberi kami restu dan kami

    akhirnya menikah.” Terdengar Leela menghela nafas. “Tapi yang ditakutkan tuan

    muda ternyata benar, beberapa waktu setelah kami menikah Criss kedapatan

    selingkuh dengan salah satu pegawai di kantornya.”

    Daniah ikut merasa kesal

    mendengarnya. Dia jadi ingin bertemu Criss.

    “ Tuan muda selalu mengatakan,

    kesetiaan adalah kehormatan diri yang harus dijaga. Dan saya percaya itu. “

    Kesetiaan adalah pondasi dari sebuah hubungan. Menjalin sebuah ikatan mungkin

    jauh lebih gampang daripada menjaganya. Baik itu yang hanya sekedar pacaran

    ataupun menikah.

    “ Lalu apa yang terjadi?”

    Penasaran, seingat Daniah saat tadi bertengkar dengan dokter Harun leela

    membela suaminya. berarti hubungan mereka sudah baik-baik saja.

    “ Tuan muda marah besar, mungkin Criss

    bisa mati kalau saya tidak memohon waktu itu. Dia benar-benar menghajar Criss dengan tangannya sendiri.  Saya masih ingat apa yang tuan

    muda katakan. Maaf leela seharusnya aku tidak merestui pernikahan kalian, kau

    terlalu berharga untuk laki-laki pecundang seperti Criss.” Leela ingat kejadian

    itu. Untuk pertama kalinya, Saga menyentuh tangannya dan mengengam tangannya erat.

    Dia minta maaf karena merestui pernikahan.

    “ Sekarang bagaimana hubunganmu

    dengan Criss?”

    “ Kami sudah baik-baik saja

    sekarang. Criss sudah berubah, karena itu saya menerimanya lagi.”

    “ Apa dia benar-benar berubah?”

    Daniah merasa tidak terlalu yakin.

    “ Setelah melewati hukuman dari

    tuan muda selama setahun, saya rasa Criss benar-benar kapok nona.”

    Hah! Benar, aku bahkan melihat dia

    memberi hukuman tegas pada pamannya. Tidak bisa kubayangkan apa yang harus

    dijalani Criss selama setahun penuh itu.

    “ Jadi nona, percayalah pada tuan

    muda. Hiduplah dengan bahagia di samping tuan muda.”

    “ leela.”

    Benar, kenapa aku masih takut dan ragu.

    bersambung

Novel