Chapter 61 - Terpaksa Menikahi Tuan Muda - NovelsTime

Terpaksa Menikahi Tuan Muda

Chapter 61

Author: LaSheira
updatedAt: 2025-05-01

Ternyata apa yang dikatakan

    sekertaris Han benar. Apa dia itu cenayang, bahkan bisa menebak kejadian dengan

    tepat seperti ini. Hari ini Daniah mendapat telfon dari no tidak dikenal. Saat

    diangkat ternyata itu suara Helena. Gadis itu bertanya ramah, dan bicara dengan

    sangat manis, sampai keluarlah kata-kata “Bisakah kita bertemu? Bagaimana kalau

    minum kopi.”

    Kenapa aku sampai mengancam mau

    menciumnya segala si. Kalau ternyata Helena akan menghubungiku duluan.

    Daniah menundukan kepalanya,

    berusaha menutup urat malunya yang bermunculan. Di depannya Helena dengan

    sangat angun dan elegan duduk. Rambutnya yang terurai hitam, jatuh dengan

    sempurna di bahunya. Bibir ranum itu tersenyum. Saat pelayan mengantarkan

    segelas kopi untuknya, dan segelas jus mangga pada Daniah dia menggangukan

    kepala dan tersenyum. Bahkan Daniah tersihir juga dengan kecantikan wanita ini.

    Eh, kenapa ini.

    Helena menyentuh tangan Daniah,

    mengengamnya erat. Seperti memberikan persahabat, yang Daniah sendiri tahu

    pasti tujuannya adalah untuk membuatnya dekat dengan tuan Saga. Tapi dia tidak

    mau berfikir buruk, toh memang itu yang dia harapkan dari persahabatan ini.

    Sejujurnya diapun punya niat terselubung.

    “ Daniah, maafkan aku, aku pasti

    membuatmu tidak nyaman ya?” Helena menepuk pungguh tangan Daniah lembut.

    “ Eh, tidak nona.” Merasa canggung,

    karena dia sebenarnya tidak seakrab inikan.

    “ Panggil saja aku Helen.” Masih

    lembut menepuk punggung tangan Daniah.

    “ Baiklah Helen.” Karena merasa

    tidak nyaman dia melepaskan tangan Helena secara natural, gadis di depannya

    juga sepertinya tidak menyadari.

    “ Nah begitukan lebih baik.”

    Daniah merasa binggung sendiri

    sekarang. Dia ingin sekali membantu, tapi percakapannya dengan Han kemarin

    benar-benar membuatnya goyah. Dia bimbang, yang awalnya setegar karang dan

    semangat sekuat pendaki himalaya sekarang dia seperti berfikir, apa benar

    rencana yang sudah ia buat ini benar adanya.

    Sekertaris Han bahkan bisa meraba apa

    yang aku pikirkan, dia tidak melaporkankukan. Tapi tidak mungkin dia

    melaporkan, memang dia punya bukti apa. Inikan hanya sekedar rencana

    di kepalaku.

    “ Daniah apa kamu tahu kenapa Saga

    memilihmu untuk menjadi istrinya.” Helena membuka percakapan, ada senyum tipis

    di bibirnya saat ia menyeruput kopi di gelasnya, yang tidak di sadari Daniah.

    “ Haha, tentu saja saya tahu.”

    Aku adalah gadis penebus hutang

    orang tuaku, dia memilihku karena, karena apa ya. Karena aku jelek dan

    kampungan, mungkin aku seperti mainan unik yang bisa menghiburnya.

    “ Syukurlah kalau kamu sudah tahu,

    kamu pasti sangat terlukakan?  Maafkan

    aku ya, ini semua salahku.”

    Eh kenapa? Ya, aku memang terluka

    si, tapikan kamu tidak perlu bersimpati padaku. Inikan tidak ada hubungannya

    denganmu.

    “ Saga memilihmu karena kamu bukan

    tipe wanita yang disukainya, dia hanya ingin membuatku marah dan cemburu. Itu

    adalah pembalasan karena aku meninggalkannya dua tahun lalu tanpa izin.”

    Daniah mencengkram jemarinya

    di bawah meja, dia menundukan kepala menyedot jus mangga tanpa menyentuh

    gelasnya. Suara saat ia menyedot jus terdengar jelas.

    Jadi ini alasan kenapa aku yang

    terpilih, karen aku jelek dan berambut bergelombang. Berbeda dengan wanita yang

    dia sukai. Aku berpenampilan kampungan, bereda dengan Helen yang modis dan

    jelita. Jadi karena ini. Kenapa dadaku berdenyut ya. Ayolah Daniah, kamukan

    tahu kalau tuan saga memang tidak mencintaimu. Perusahaan ayah hanyalah alasan,

    karena alasan utamanya adalah aku. Karena aku bukan tipenya, karena aku bisa

    membuat kekasihnya yang lari cemburu. Bagaimana gadis jelek dan kampungan itu

    bisa mengantikanku. begitu pasti yang dipikirkan Helena. Huh! Kenapa hatiku sakit ya kalau alasannya seperti ini.

    “ Maaf ya Daniah, karena aku

    hidupmu harus menderita.”

    Daniah menarik senyum di wajahnya

    dengan lebar.

    “ Haha, Helen bicara apa si. Saya

    bahagia kok menjadi istri tuan saga, hehe. Bagaimanapun saya bisa hidup mewah

    dan mendapat fasilitas premuim. Tuan saga bahkan membelikan saya mobil.” Daniah

    menunjuk area parkir dengan jarinya. Masih terdengar tawa dari bibirnya. “ Saya

    suka uang. Hehe.”

    Menyedihkan sekali aku.

    “ Benar, dia memberikanmu uang ya.

    Tapi sampai kapanpun Saga tidak akan pernah memberikan hatinya kepadamu. Karena

    dia tidak mencintaimu?”

    Eh, kenapa mengucapkan kalimat ini.

    Bukankah ini jahat sekali. Walaupun aku tahu ini, tapi kenapa kamu membeberkan

    fakta-fakta ini supaya aku cukup tau diri dan tidak berharap lebih. Seperti

    sebuah penegasan. Jangan bermimpi mendapatkan hal lain selain uang.

    “ Apa Helen masih mencintai tuan Saga?”

    “ Tentu saja.” Menjawab cepat.

    “ Lalu kenapa dua tahun lalu anda

    pergi? Bukankah anda orang yang paling tahu bagaimana trauma tuan saga karena

    kehilangan seseorang yang dia cintai. Selain anda membuat luka baru, tapi anda

    juga membuka luka lama yang sedikit demi sedikit dia obatikan.”

    Hehe, maaf Helen, aku hanya ingin

    membalas kata-kata jahatmu. Karena ternyata kamu bukan gadis lembut bak

    malaikat seperti wajahmu. Rasanya puas juga pasti kalau membuatmu tak bisa

    berkata-kata.

    “ Itu karena kebodohanku, kebodohan

    masa laluku. Aku yang belum dewasa, hanya ingin sukses dengan namaku sendiri.

    Aku benar-benar menyesalinya.”

    Untung kamu mengakuinya, kalau

    tidak akukan jadi semakin ingin mencela.

    “ Apa Helen sudah pernah mencoba

    memohon pada tuan Saga?”

    Helena menggangukan kepala dalam,

    sambil menyeka airmatanya.

    “ Sampai pada titik apa?” Daniah

    bertanya lagi.

    “ Maksudnya?”

    “ Apa anda sampai berlutut dan

    memohon dengan beurai airmata padanya.”

    Eh, apa aku sudah gila, bagaimana

    aku bisa melakukannya apalagi di depan sekertaris sialan yang tidak pernah

    lepas dari sampingnya itu. Aku masih punya harga diri yang harus kujaga.

    “ Ahh, aku tidak punya harga diri

    yang harus kujaga di depan tuan saga atau sekertaris Han.” Daniah menjawab

    seperti paham apa yang dipikirkan Helena. “ Anda benar, aku tidak mendapatkan

    cinta dari tuan Saga, karena itu berusahalah Helena. Berusahalah merebut tuan

    Saga kembali. Aku tidak akan memeluknya di tanganku, karena aku tidak punya hak

    untuk itu. Tuan Saga akan kembali padamu kalau dia mengginkannya. Jadi kejarlah

    dia dengan seluruh tenaga yang bisa kamu pakai.”

    Daniah menghela nafas dalam.

    " Kalau dia sudah menerima Helen, perceraian kami pasti tidak bisa dihindari."

    Begitulah akhirnya, Daniah

    mengatakan apa yang harus ia katakan. Dia sudah membuka setitik jalan,

    selanjutnya semua tergantung bagaimana h/Helena memanfaatkan kesempatan dan

    peluang.

    BERSAMBUNG

Novel