Chapter 88 - Terpaksa Menikahi Tuan Muda - NovelsTime

Terpaksa Menikahi Tuan Muda

Chapter 88

Author: LaSheira
updatedAt: 2025-05-01

“ Noah!” Suara tidak asing ini.

    Daniah terperanjak kaget, ketika sebuah tangan melingkar di bahunya. Walaupun

    terkejut tapi dia tidak bisa bergerak. Tangan Saga menekan bahunya. Sendoknya

    jatuh berdenting. “ Kenapa kau selalu tertarik dengan wanitaku.” Mengecup pipi

    kiri Daniah.  Sekarang pipi mereka

    menempel. Saga bersandar di bahu Daniah. “ Kalian sedang makan siang. Apa

    makanannya enak?” Tapi kata-latanya terdengar tidak senang, walaupun dia

    mengucapkannya sambil tersenyum.

    “ Sayang.” Mulut Daniah tertahan,

    karena sorot mata Saga menghujamnya dengan sorot mata kesal. Saat dia

    menolehkan kepala. Dibiarkannya laki-laki itu mencium pipinya lagi. Sekarang

    dia menggigit telinganya. Daniah melihat Noah yang terkejut melihat kelakuan Saga padanya, sampai dia

    menjatuhkan sendoknya.

    Kenapa jadi begini si, seperti aku

    ketahuan sedang sedang selingkuh.

    “ Habis kau nanti.” Bisik Saga di

    telingan Daniah, membuat gadis itu membisu seketika. “ Apa yang kau lakukan di

    sini?” sekarang sudah beralih, matanya dan sorot menakutkan itu sudah beralih

    pada Noah. Dia duduk di kursi yang diletakan sekertaris Han. “Kalau alasanmu

    tidak jelas aku bisa benar-benar marah lho.” Bibirnya tersenyum, tapi nadanya

    sudah mengancam.

    Glek. Noah menelan ludah.

    “ kami tidak sengaja.”belum selesai

    Noah bicara, Daniah sudah meraba gelagat laki-laki itu akan berbohong.

    “ Noah  meminta bertemu untuk membahas  tentang Helen.”

    Jangan berbohong, dia tahu semuanya.

    Sekertaris di sampingnya ini tahu semuanya. Kalau kau ketahuan berbohong yang

    habis itu aku nanti.

    Daniah mengatakan dengan suara tegas, berharap

    tidak ada kesalahpahaman. Tapi sepertinya dia salah, kata-katanya bukan hanya

    membuat Saga kesal tapi juga sekertarisnya.

    Kenapa kau ikutan marah begitu si.

    Tolong kami sekarang. Aku dan Noah benar-benar tidak melakukan apapun.

    Cih, bereskan urusan anda sendiri

    nona. Begitu arti sorot mata Han. Apalagi dia tersenyum tipis menikmati

    kepanikan Daniah.

    “ Apa yang kau rencanakan?

    Mendekati Daniah setelah gagal memohon padaku.”Saga mencengkram kerah baju

    Noah. Daniah terpenjak, ingin melerai. Tapi saat dia melihat Han meggelengkan

    kepalanya pelan dia menarik tangannya lagi. Tidak berani ikut campur. “ Jawab

    dengan benar kalau tidak mau kuhajar.”

    “ Tunggu Saga, ini tidak seperti

    itu yang kamu bayangkan.” Saga melepaskan tangannya.

    “ Katakan!” sekarang pandangan Saga

    beralih pada Daniah, gadis itu terperanjak kaget. Apalagi saat Saga meraih

    sendok dan menyuapinya. “ Buka mulutmu!” walaupun mengatakan dengan suara pelan

    tapi sudah terdengar seperti ancaman. Habis kau kalau tidak mau kusuapi. Daniah

    membuka mulutnya, mengunyah makanan yang disuapi Saga. Menelanya.

    Kenapa makanan ini jadi tidak enak

    si.

    “ Noah!” Saga berteriak karena Noah

    yang terdiam membeku.

    “ Maafkan aku, aku  hanya sedang terpesona pada hubungan kalian

    yang terlihat serasi ini. Haha.”

    Daniah mendelik, bisa-bisanya

    melucu di situasi semacam ini.

    “ Helen ingin aku biacara dengan

    istrimu dan memastikan bagaimana perasaan Daniah padamu itu saja. Dia belum mau

    menyerah sebelum yakin kalau kalian benar-benar saling menyukai.” Saga

    meletakan sendoknya. Beralih memandang Noah.

    “ Apa kau mau aku percaya itu?”

    Glek, dia tahu, ya dia tahu aku

    bohong. Sial!

    “ Helen memintaku menceritakan pada

    Daniah bagaimana hubungan kalian terjalin empat tahun lalu.”

    Bahkan Noahpun takut pada tuan

    Saga, apalagi aku yang secuil debu ini. Dia langsung berkata jujur hanya karena di

    gertak begitu.

    “ Dan aku sudah mengatakan semua

    yang aku tahu tentang hubungan kalian.” Sorot mata Saga masih meengancam. “ Dan

    ajaibnya Daniah tidak terpengaruh dengan kata-kataku, karena ternyata dia sudah

    tahu.”

    Apa kenapa bawa-bawa aku. “ Sayang,

    jen kemarin sudah menceritakan padaku.” Saga menyentuh bibir Daniah. Membuat

    gadis itu tak melanjutkan kalimatnya.

    “ Baiklah. Undang kami makan malam.

    Aku juga ingin bertemu pacarmu.” Saga sepertinya percaya dan menerima penjelasan Noah.

    “ Apa! Kenapa tiba-tiba?” Panik.

    “ Kau tidak berfikir aku akan

    melepaskanmu semudah itukan. Kau diam-diam makan bersama dengan istriku begini,

    aku tidak menghajarmu itu sudah keberuntungan untuk mu. Han.” Saga mendongak.

    “ Ia tuan muda.”

    “ Atur jadwal makan malam bersama Noah

    minggu ini.”

    “ Baik tuan muda.”

    Kenapa dia memaksa orang

    mengundangnya begini.

    “ Ayo pergi.” Menarik tangan

    Daniah. “ Kamu bayar semuanya.” Menunjuk wajah Noah yang kecut, tapi tidak bisa

    berbuat apa-apa. Memang dia yang salah di sini.

    “ Baik-baik aku yang bayar.”

    Keluar dari kafe, saga menarik

    tangan Daiah mengikutinya. Gadis itu setengah berlari mengikuti irama langkah Saga.

    “ Sayang, aku bawa mobil.”

    Aku bisa habis kalau pergi satu

    mobil dengannyakan. Dia sudah sekesal itu tadi.

    “ Han, suruh orang mengambil mobil

    Daniah. Berikan kuncimu pada Han!” tidak bisa menolak, mengambil kunci dalam

    tas lalu menyerahkannya.

    Setelah itu Saga sudah mendorongnya

    masuk kedalam mobil. Sekertaris Han hanya masuk, menghidupkan mobil dan Ac lalu

    dia keluar dan menutup pintu lagi.

    Hei, kau mau kemana? Kenapa kau

    tahu sekali apa yang dimau tuanmu si, dia bahkan tidak bicara apa-apa.

    “ Kenapa? Kau takut, kau tahu apa

    kesalahanmu hari ini.” Sudah tahu kepanikan Daniah yang mencari pertolongan

    melalui keberadaan sekertaris Han.

    “ Sayang.” Meraih tangan Saga. “

    Kami hanya bicara. aku dan Noah.”

    “ Bicara! Kalau bukan Noah aku bisa

    mentoleransinya. Tapi ini Noah. Dan apa ini!” Saga mencengkram Dagu daniah “

    Kau bahkan berdandan untuk bertemu dengannya, kau mengikat rambutmu lebih rapi.

    Kenapa?”

    Bukan begitu, ini bukan karena

    Noah.

    “ Kau mau membuatku benar-benar

    marah” menghempaskan tubuh Daniah.

    “ Tidak sayang, aku baru pulang

    dari kelas make up lalu Noah menelfon dan minta bertemu.” Daniah mencari-cari

    di luar mobil, keberadaan sekertaris Han. Makhluk itu pasti tahu jadwalnyakan.

    Tapi yang dicari menghilang di telan bumi.

    “ Jadi, kau ikut kursus makeup hari

    ini karena mau bertemu Noah!”

    Ini gimana si menjelaskannya.

    “ Bukan sayang, hari ini memang

    jadwal saya sekolah makeup. Dan kebetulan setelah pulang saya bertemu Noah. Ini

    bukan untuk Noah, saya makeup bukan buat Noah.” Daniah kehabisan ide. Menjelaskan pada Saga yang sedang bahagia saja bukan hal mudag, apalagi ini, saat dia sudah gusar begini. Lalu

    tiba-tiba hal gila muncul di kepalanya. Dia memeluk Saga yang masih gusar di

    depannya. “Saya berdandan begini untuk anda. Saya ingin menunjukannya pada

    anda.”

    “ Kau bahkan sudah berani memelukku

    tanpa izin ya.” Walaupun begitu Daniah tidak mau melepaskan. ia tetap memeluk tubuh Saga. Karena Saga tidak menolak dengan tubuhnya.

    “ Saya ingin dipuji cantik oleh

    anda.”

    Saga tergelak keras, mendorong tubuh

    Daniah.

    “ Memang kamu secantik apa sampai

    pantas di puji.” Tapi kata-katanya tidak sejalan dengan tindakannya. Dia mengangkat

    Dagu Daniah dan melumat bibir lembut gadis itu. Semakin dalam, sampai tubuh

    Daniah terdorong terbaring di kursi mobil. “ Apa kau mau aku memujimu." Daniah menganggukan kepala. Saga tertawa. Lalu menarik pakaian Daniah.

    Aku memujimu melalui tindakan nyata bukan kata-kata.

    Jeglek! pintu mobil terbuka.

    Bagaimana kau tahu kalau kami sudah selesai di sini!

    Daniah merapikan rambutnya, sekarang dia sudah mengenakan jas yang dipakai Saga. Saat melihat rambut istrinya berantakan Saga menariknya, menyelipkan dibelakang telinga. mencium rambut itu lembut.

    " katakan!"

    " Apa?" Jangan minta yang aneh-aneh lagi.

    " Katakan kau mencintaiku."

    Tidak mau! kau mau pamer pada siapa!

    Air muka Saga langsung berubah kesal saat Daniah memilih menggigit bibir bukannya bicara. Akhirnya Daniah pun menyerah, dia yang waras yang harus mengalah. begitu pikirnya.

    " Aku mencintaimu sayang." Memeluk Saga di sampingnya, membenamkan wajah di dada Saga. Puas! puas sekarang.

    " Kau dengar itu Han." Saga tergelak sambil mencium kepala Daniah yang terbenam di dadanya.

    " Ia tuan muda saya mendengarnya. "

    Pamer. Han

    Pamer. Daniah

    BERSAMBUNG

Novel