Chapter 8 - Terpaksa Menikahi Tuan Muda - NovelsTime

Terpaksa Menikahi Tuan Muda

Chapter 8

Author: LaSheira
updatedAt: 2025-05-01

Daniah kembali masuk ke aula pesta.

    Suana masih meriah, lantunan lagu dari penyanyi ternama silih berganti. Daniah

    sudah berada di samping suaminya. laki-laki itu sedang berbicara  dengan seorang wanita. Wanita itu terlihat

    sangat cantik, penampilannya terlihat elegan, mungkin dia putri dari keluarga

    terpandang.

    “ Selamat sudah menjadi istri laki-laki hebat seperti Kak Saga”

    Wanita ini memanggil suaminya

    dengan sebutan nama, sepertinya mereka dekat. “ Terimakasih nona.” Daniah menjawab sambil tersenyum cerah. menunjukan bahwa ia bersyukur menikah dengan laki-laki hebat seperti yang dikatakan wanita di hadapannya.

    “ Jangan sungkan, panggil saja Clarissa.”

    “ Baik nona Clarissa.” Daniah menganguk saja.

    “ Kakak akan datang ke pesta? ” Clarissa melingkarkan tangannya di

    lengan Saga. Tidak perduli kalau laki-laki itu sudah berubah status. Terlebih

    juga istrinya ada di sampingnya. “ Kak Saga terlihat sangat tampan.”

    “ Lepaskan tanganmu!” suara Saga

    terdengar masam. Clarissa buru-buru melepaskan tangannya. Laki-laki ini tidak

    pernah menggunakan nada bicara seperti itu biasanya, apa karena ada istri di

    sampingnya. Tunggu, dia tidak menikah dengan wanita kampungan ini karena

    benar-benar mencintainya kan? Tidak mungkin, karena dia tahu siapa wanita yang

    disukai Saga sebenarnya.

    Saga meninggalkan istrinya dan

    Clarissa tanpa sepatah kata pun. Beberapa orang menyapa dan menunduk hormat

    padanya, lalu mereka memasuki sebuah ruangan VVIP bersama.

    Tertinggal dua orang wanita yang tidak saling mengenal.

    Tunggu dasar laki-laki sialan, kenapa kau memanggil ku masuk hanya untuk meninggalkan ku

    sendirian di sini. lebih baik aku masih duduk di taman bersama Raksa tadi.

    “ Apa kau pikir Kak Saga menikahi mu

    karena mencintai mu?” Clarissa bicara sambil melirik tajam. Pandangan hangatnya

    lenyap, sekarang mata itu seperti ingin mengiris sesuatu.

    “ Nona bisa menanyakannya pada suami saya.” Lagi-lagi Daniah menjawab dengan tersenyum.

    “ Kamu itu cuma wanita rendahan, jangan bermimpi bisa mendapatkan cinta Kak Saga.” Ada apa dengan gadis ini, kenapa dia memaki tanpa alasan begitu. Daniah juga merasa kesal, dia menarik nafas dalam berusaha menguasai diri.

    “ Paling tidak saat ini saya menikah dan menjadi istrinya kan?”

    Haha, apa aku tampak hebat. Sejujurnya aku jijik dengan semua kata-kata ku. Daniah

    mengucapkan kata-kata yang membuat Clasrissa semakin terlihat kesal.

    “ Kamu tahu siapa wanita yang

    dicintai Kak Saga, wanita yang sudah tidur dengan kak Saga?”

    “ Saya tidak tahu, tapi mungkin mulai hari ini saya yang akan lebih sering tidur dengannya.” jawaban itu membuat wajah Clarissa merah padam.

    “ Kau!”

    “ Nona Clarissa, saya tidak tahu hubungan seperti apa antara anda dan suami saya. Tapi mohon kedepannya jangan menggangu saya.”

    “ Apa! Jadi kau sudah besar kepala sekarang.”

    Daniah masih bisa mendengar Clarissa

    memaki dengan bibirnya. Meninggalkannya dengan sorot mata tajam.

    Aku hanya bisa menunjukan sikap sok sombong dan tegar begini, agar orang lain tidak

    mengangap ku rendah. Menikah dengan tuan saga sudah membuat ku kehilangan harga

    diri. Aku tidak mau dihadapan orang lain jauh lebih parah dari ini.

    Malam semakin menuju puncaknya. Pesta

    harus tetap usai. Dan semuanya berakhir pada waktunya.

    “ Antar nona muda kembali ke rumah.”

    Setelah mengucapkan perintah pada seorang sopir,  Saga sendiri masuk kedalam mobil lain. Sekertaris

    Han yang membawa. Daniah melihat mobil suaminya meninggalkan tempat parkir. Ia

    mengigit bibir dan mengepalkan tangannya. Memang apa yang dia harapkan. Pesta

    pernikahan telah usia. Dia akan menjalani kehidupan pernikahan yang sebenarnya

    sekarang. Sebuah jurang yang akan melumatnya hidup-hidup jika dia salah

    mengambil langkah.

    “ Saya akan mengantar nona muda

    pulang.” Sopir itu membukankan pintu belakang mobil dan mempersilahkan Daniah

    masuk.

    “ Ia, terimakasih pak. Mohon

    bantuannya ya.” Setelah masuk Daniah mengucapkan terimakasih. Dia duduk menatap

    nanar.

    “ Eh ia nona muda.”

    Sopir muda itu menjawab gelagapan. Ia

    tidak pernah mendapat perlakuan seperti ini sebelumnya dari wanita yang

    dekat dengan tuan Saga. Ia melirik kaca spion melihat kursi belakang.

    Ada air mata yang menetes diujung

    pelupuk nona mudanya.

    BERSAMBUNG............

Novel